Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau siap membantu penanganan banjir di perbatasan Riau-Sumatera Barat yang diperkirakan semakin parah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, di Pekanbaru, Sabtu, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD Sumbatera Barat (Sumbar) untuk mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang bisa muncul akibat banjir yang sudah memutus akses jalan kedua daerah bertetangga itu.

"Kita sudah koordinasi dengan kawan-kawan BPBD Sumbar, dan kita siap membantu jika mereka butuhkan," kata Edwar.

Sejak Jumat malam (29/12) hingga kini banjir terus mengenai jalan lintas penghubung Sumatera Barat menuju Provinsi Riau. Lokasi banjir tepatnya di sekitar Jorong Sopang Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumbar.

Daerah tersebut menjadi langganan banjir dan tanah longsor setiap kali curah hujan meningkat. Sejak Sabtu pagi hingga kini jalan masih tertutup genangan air dan sulit dilalui oleh kendaraan kecil dan sepeda motor. Ketinggian banjir diperkirakan mencapai satu meter lebih.

Pada Sabtu siang, kemacetan lalu lintas mencapai empat kilometer karena banyaknya kendaraan dari Riau menuju Sumbar terjebak banjir. Adapun jarak dari titik banjir ke perbatasan Riau-Sumbar di Kabupaten Kampar ada sekitar 30 kilometer, yang dalam kondisi normal bisa ditempuh sekitar satu jam.

Pihak Kepolisian Sektor Pangkalan menghimbau kepada pengendara untuk menunda keberangkatan, baik dari arah Sumbar maupun Riau, karena sejumlah titik telah digenangi air yang mencapai satu meter.

Sebelumnya, banjir disusul dengan tanah longsor paling parah terjadi di perbatasan Sumbar-Riau pada Maret 2017. Saat itu longsor didaerah Pangkalan Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar, memutus akses transportasi karena beberapa ruas jalan amblas dan tertimbun longsor.

Selain itu, lima warga meninggal dunia setelah kendaraan mereka tertimpa tanah longsor.


Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017