Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menengarai beras impor dari Vietnam akan masuk ke Jakarta.

"Saya mendapat laporan, 500 ribu ton, yang akan diimpor. Masuk 100 ribu sampai 120 ribu itu besar sekali ke DKI, berarti nanti ada distorsi harga yang kami khawatirkan," kata Sandiaga di Jakarta, Jumat.

Dia menengarai hal itu ada karena minimnya suplai dan distribusi beras yang tidak lancar. Sandiaga ingin Pemerintah Provinsi DKI  bisa memastikan suplai cukup dan distribusi lancar.

"Kita ingin dilibatkan, Pemprov DKI dan BUMD DKI ingin dilibatkan. Karena kita tidak jingin membanjirnya suplai yang rencananya masuk ke Jakarta 100 ribu ton, akan mengakibatkan distorsi harga," kata dia.

Sandiaga menginginkan harga beras pada tingkat masyarakat stabil demi melindungi petani dan pedagang beras dari gejolak harga.

"Kita berharap kepada Menteri Perdagangan, bahwa Food Station dan PD Pasar Jaya dilibatkan. Karena nanti ini outletnya juga melewati Pak Arief (Dirut Food Station). Jadi kalau kita enggak ada koordinasi akan susah. Ini yang kita sampaikan, jangan hanya kita dipakai sebagai `bumper` di depan," kata Sandiaga.

Dia mengaku telah berkomunikasi dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

"Kita sudah kontak juga dengan menteri perdagangan. Kita tunggu langkah-langkah menteri perdagangan, untuk merangkul kami. Karena ini butuh sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata Sandiaga.

Prioritas Sandiaga adalah warga Jakarta mendapatkan pangan dengan harga terjangkau dan memastikan inflasi Jakarta stabil.

"Yang kami harapkan, jangan sampai kita tidak berkoordinasi, jangan sampai kita memberatkan warga dan pedagang kecil," tutup Sandiaga.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018