Jakarta (ANTARA News) - Mantan istri Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan mantan suaminya itu bukan orang rasis, melain kebingungan karena mendapatkan masukan berbeda-beda dari orang-orang sekitar dia sehingga terlontar kata-kata kasar.

Sang mantan istri bernama Ivana Trump yang berkata kepada Good Morning Britain menyampaikan hal yang berbalikan dengan kritik luas dari media setelah Presiden Trump dituduh mengeluarkan ujaran kebencian dan rasis di Gedung Putih setelah dia menyerang imigran dari "negara-negara lubang kotoran".

"Saya sama sekali tak menganggap Donald rasis. Kadang-kadang dia memang mengucapkan hal-hal yang konyol dan dia tidak bermaksud begitu, dia sama sekali tidak rasis. Dia memiliki terlalu banyak orang di kiri kanannya yang membisikinya mengenai apa yang harus dikatakan, apa yang tak boleh dikatakan, dan mungkin hal itu membingungkan," kata Ivana.

Ivana lalu membela klaim mantan suaminya bahwa dia "jenius yang stabil" setelah berulang kali dituduh banyak orang memiliki mental yang tidak stabil.

"Saya tak menganggap Donald akan melakukan hal-hal irasional. Dia jelas seorang jenius yang stabil. Dia sangat stabil, sangat fokus. sangat terorganisir," kata Ivana seperti dikutip The Telegraph, Inggris.

Ivana juga berbicara mengenai putrinya, Ivanka, yang kini menjadi penasihat senior Trump. Dia memperkirakan Ivanka bakal menjadi presiden perempuan pertama AS.



Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018