... kemudian Abdillah rupanya mengantuk, tertidur, dan karena perahu kecil, lalu jatuh ke air...
Balikpapan, Kalimantan Timur (ANTARA News) - Ayah dan anak ditemukan tewas tenggelam di perairan Sungai Manggar, 24 km utara pusat Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu.

"Sang ayah, yaitu Basit, kami temukan pukul 11.41, dan kemudian anaknya Abdillah pada pukul 13.25," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, Octavianto, yang memimpin operasi pencarian dan pertolongan.

Diketahui kedua warga RT036 Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur itu pada pukul 09.00 WIT mengantar pemancing menuju tempat memancing di arah hulu Sungai Manggar. Mereka mengantar menggunakan perahu ketinting, atau perahu bermesin tempel.

"Beberapa lama kemudian Abdillah rupanya mengantuk, tertidur, dan karena perahu kecil, lalu jatuh ke air," jelas Octavianto.

Basit (48 tahun) segera menghentikan perahu dan terjun ke air menolong anaknya. Ia berhasil mencengkeram Abdillah dan membawanya berenang ke tepi sungai.

Namun, karena arus Sungai Manggar cukup deras, Basit kelelahan saat masih beberapa meter lagi dari tepi sungai di mana banyak tumbuh pohon-pohon bakau. Keduanya pun tenggelam.

Tim Pencarian dan Pertolongan segera menuju ke lokasi dan tiba 45 menit kemudian. Mereka berhasil menemukan kedua korban dalam selang waktu tak sampai dua jam.

"Kami temukan dalam keadaan meninggal dunia. Saat ini korban sudah kami serahkan kepada keluarga," kata Octavianto.

Abdillah anak ketiga Basit. Saat jenazah keduanya dibawa ke darat dan kembali ke rumah, keluarga dan tetangga menyambut dengan derai air mata.

Pada kesempatan ini juga Octavianto selaku Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan mengingatkan warga yang beraktivitas di air agar mengenakan peralatan keselamatan yang seharusnya.

"Mohon jangan segan mengenakan jaket keselamatan alias life jacket, sebab musibah bisa terjadi begitu saja," kata Octavianto.

Walaupun bisa berenang, lanjutnya, saat jatuh ke air tanpa persiapan seperti dalam keadaan mengantuk, atau kepala terbentur sehingga tidak sadarkan diri, maka tidak serta merta korban bisa menyelamatkan diri sendiri. Dengan mengenakan pelampung atau jaket keselamatan itu, risiko tenggelam dan meninggal dunia bisa dikurangi banyak. 

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018