Makassar (ANTARA News) - Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Perkeretaapian Sulawesi Selatan Imam Azikin Wijayanto mengatakan 44 kilometer pertama rel Kereta Api Trans Sulawesi siap dioperasikan pada Oktober 2018.

"Semua gabungan pekerjaan kami dari 2015 hingga 2018, sepanjang 44 km akan siap beroperasi pada Oktober," kata Imam yang ditemui di sela peninjauan rel kereta oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Barru, Selasa.

Hingga waktu tersebut, kata dia, selain rel, prasarana penunjang seperti jembatan dan stasiun juga ditargetkan telah rampung agar kereta dapat beroperasi. "Kalau untuk saat ini, progres pekerjaan telah mencapai 77 persen," imbuhnya.

Sementara untuk operasional kereta api secara komersial, ia mengatakan, masih akan menunggu penunjukan operator kereta oleh pemerintah.

"Sekarang tengah digodok, apakah akan bekerja sama dengan instansi pemerintah lainnya, swasta, atau investor asing," ucapnya.

Sejauh ini, kata dia, untuk pembebasan lahan, khususnya di Kabupaten Barru sudah mencapai 90 persen. Ada beberapa lahan yang belum terbebaskan, salah satunya pekuburan umum.

"Tapi kendala itu insya Allah masih bisa diatasi. Contoh untuk lahan kuburan kami sudah koordinasi dengan keluarga yang bersangkutan," jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin menyebutkan pihaknya berupaya menggenjot penyelesaian sejumlah proyek, diantaranya Kereta Api Trans Sulawesi dan Pelabuhan Garongkong di Kabupaten Barru. Ke-dua proyek tersebut, ia pandang penting karena akan turut menopang perekonomian Sulsel ke depan.

Syahrul juga mengapresiasi kinerja Dirjen perkeretaapian dan Bupati Barru yang ia nilai cukup kompak dan mampu bekerja sama dengan baik.

"Terima kasih karena sudah bekerja dengan baik, gubernur hanya bisa memfasilitasi," pungkasnya.

Dalam peninjauan kali ini, Gubernur Sulsel, Bupati Barru dan unsur Muspida mencoba fasilitas kereta inspeksi. Kereta inspeksi ini terdiri atas dua gerbong yang dilengkapi fasilitas ruang rapat, toilet, dapur mini, ruang penumpang yang dilengkapi televisi dan fasilitas audio visual lain.

Pewarta: Nurhaya J Panga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018