Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk merespon cepat kejadian pipa gas bumi yang bocor di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur akibat pengeboran proyek kereta layang ringan (light rail transit/LRT).

"Informasi sementara yang kami peroleh, gas bocor akibat terkena pekerjaan galian proyek LRT," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Rachmat mengatakan, pipa gas bumi milik PGN di lokasi tersebut sudah melalui tes pit dan PCM atau juga dikenal sebagai uji rendah ketegangan dinamis, uji gema sonik, dan uji integritas strain rendah.

Namun, kejadian ini bukan yg pertama kali, pipa gas PGN terkena proyek LRT. Seperti kejadian sebelumnya, pelaksana subkontraktor proyek LRT tidak berkoordinasi dengan kontraktor proyek.

"Saat ini yang terpenting, tim di lapangan sudah mengamankan kebocoran, dengan tindakan awal kami adalah menutup valve di depan BNN, Cawang, dan Rusun Bidara Cina," tegas Rachmat.

Akibat kebocoran tersebut, dijelakannya, sejumlah pelanggan gas bumi PGN bakal terdampak. "Mereka terutama pelanggan gas kota di Rusun Bidara Cina dan Kalibata," ujarnya.

Untuk mengantisipasi terhentinya pasokan gas akibat tindakan pengamanan kebocoran ini, Tim PGN akan melaksanakan skema buka tutup valve.

"Tujuannya untuk menjaga supaya gas tidak keluar dan tidak banyak lokasi terdampak penghentian sementara ini," ujar Rachmat.

Saat ini, di lokasi kejadian sudah diberi perimeter. Lalu lintas di lokasi tersebut juga ditutup untuk sementara waktu. "PGN juga terus berkoordinasi dengan pihak berwajib dan stakeholder terkait di lokasi," katanya.

Sebelumnya sekitar pukul 19:50 WIB telah terjadi semburan gas akibat kebocoran pipa milik PGN di depan Kantor BNN, Jakarta Timur.

TMC Polda Metro Jaya melaporkan dalam lamannya, imbas dari pengeboran tiang LRT tersebut, arus lalu lintas dari Cawang ke arah Pancoran terpaksa dialihkan ke Kramat Jati atau ke arah Kebon Nanas.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018