Timika (ANTARA News) - TNI AD yang tergabung dalam Satuan Tugas Terpadu Penanganan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) kembali mengevakuasi sebanyak tiga guru SD dari Kampung Aroanop, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, Sabtu pukul 08.34 WIT.

"Pagi hari ini kami berhasil lagi evakuasi guru dari Aroanop tiga orang. Sebenarnya ada lima guru, tetapi dua guru yang lain adalah orang asli Aroanop, sehingga mereka tinggal di kampung mereka dalam kondisi sehat," kata Dansatgas Terpadu Penanganan KKSB Kol Inf Frits Pelamonia.

Evakuasi tiga orang guru laki-laki tersebut menggunakan dua unit helikopter milik TNI AD di bawah pimpinan Dansatgas Terpadu Penanganan KKSB Kol Inf Frits Pelamonia.

Frits mengatakan bahwa proses evakuasi berjalan lancar tanpa gangguan dan hambatan termasuk dari KKSB.

"Tidak ada kendala, hanya cuaca buruk yang menghambat evakuasi pada hari kedua Jumat (20/4), sehingga batal dan baru dilakukan pada hari ketiga," kata Frits.

"Kemarin kami sempat terbang sampai ke Mile 50, tapi dari atas kami lihat kabut dan awan, sehingga beberapa kami putar tetapi terpaksa balik kanan lagi," ujarnya pula.

Frits juga mengatakan bahwa kondisi guru yang baru dievakuasi tersebut sehat, karena pada saat evakuasi pertama pada Kamis (19/4) tiga guru tersebut dijaga oleh anggota TNI yang telah menguasai Aroanop.

Berbeda dengan evakuasi pertama, tiga guru tersebut langsung diperiksa kesehatannya oleh tim medis TNI yang telah bersiap. Frits menjelaskan bahwa pada evakuasi pertama, tim medis tidak disiapkan sebab evakuasi dilakukan secara mendadak.

Sebelumnya, pada Kamis (19/4), TNI berhasil mengevakuasi sebanyak 13 guru yang terdiri dari tujuh guru perempuan dan enam guru laki-laki dari Aroanop. Mereka adalah guru yang bertugas di SD Negeri Aroanop dan SD Negeri Jagamin.

Para guru tersebut dievakuasi dari tempat tugasnya setelah mendapat perlakuan tidak manusiawi dari sebanyak 20-an anggota KKSB pada Jumat (13/4).

Baca juga: TNI terus upayakan evakuasi tiga guru SD di Aroanop ke Timika

Pewarta: Jeremias Rahadat
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018