Jakarta (ANTARA News) - Satu bagian dari peringatan Hari Lahir ke-84, Gerakan Pemuda Ansor menggelar Ansor Fair 2018 berupa pameran UMKM. 

Sebanyak 30 UMKM GP Pemuda Ansor dari seluruh Indonesia memamerkan 83 produk unggulan selama 3 hari, mulai 22 -24 April 2018 di Green Pramuka Square, Jakarta.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah akan memfasilitasi dan mendampingi usaha kecil menengah yang dijalankan anggota dan kader Gerakan Pemuda Ansor di seluruh Indonesia sebagai langkah pengembangan kewirausahaan. "Hal ini untuk mendorong usaha kecil menengah yang dimiliki anggota dan kader GP Ansor mampu tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar (scalling up). Kita akan dorong. Dengan demikian diharapkan akan turut mendukung perekonomian nasional," kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Agus Muharam.

Di samping itu, jelas Agus, pihaknya juga mendorong pelaku UMKM dari kader GP Ansor untuk memasarkan produk dengan memanfaatkan e-commerce di era serba digital saat ini. 

Menurut dia, hal ini sejalan dengan perkembangan industri 4.0 yang serba digital. Pelaku usaha harus bersiap untuk memasuki era digital ini, salah satunya untuk memasarkan produknya.

"Kami juga menawarkan pelatihan untuk belajar e-commerce. Ada ruang kelas di sana dan disiapkan pelatihannya. Anggota GP Ansor bisa ikut pelatihan di sana (di Kemenkop dan UKM)," ujarnya. 

Soal kebutuhan modal, pihaknya juga memberikan fasilitas pinjaman koperasi bagi pelaku UMKM.

"Itu bisa di Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kemenkop dan UKM, difasilitasi untuk koperasi bisa pinjaman modal dengan bunga 7%. Untuk pelaku usaha sudah berbadan hukum bisa pinjam modal dengan bunga 4,5%," urainya. 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangannya, Selasa, menyambut baik dukungan dari Kemenkop UKM. Dia mengakui salah satu kendala UMKM adalah pemasaran.

"Modal mungkin bisa diatasi, karena pemerintah atau Kemenkop, dunia perbankan dapat memberi akses cukup di permodalan. Tapi di pemasaran kita punya banyak kendala," kata Gus Yaqut, sapaan akrabnya. 

Oleh sebab itu, jelas dia, di kegiatan Ansor Fair ini pihaknya mennggandeng sponsor perusahaan besar yang diharapkan bisa mendorong pemasaran bagi produk-produk UMKM GP Ansor di daerah. "Di acara ini kita juga akan diajarkan bagaimana berbisnis yang benar melalui acara coaching bisnis, sehingga modal nggak habis buat beli rokok dan beras, tapi modal bisa diputar," katanya.

GP Ansor Sulsel

Sementara itu, pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Selatan mendaulat Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam didaulat menjadi penasehatnya.

"Kami menilai Prof Husain sebagai salah satu intelektual dan tokoh penting yang dimiliki Nahdatul Ulama, selain kiprahnya selama ini dalam bidang pendidikan dan sosial masyarakat," sebut Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Sulsel, Rusdi Idrus di Makassar, Senin.

Pemberian jabatan tersebut dilaksanakan kepengurusan baru PW Ansor Sulsel periode 2018-2022 saat silaturahim sekaligus menyerahkan Surat Keputusan (SK) Dewan Penasehat Ansor kepada bersangkutan yang juga tercatat sebagai alumni kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu di Menara Pinisi UNM Makassar,

Menurutnya, Prof Husain Syam telah menjadi bagian dari keluarga besar Pengurus Wilayah GP Ansor Sulsel dan didaulat menjadi Dewan Penasehat di badan otonom NU tersebut.

Rusdi menyatakan bangga dengan sosok Prof Husain Syam, karena menyempatkan diri berbagi, bertukar pikiran dan bersama kaum muda dalam menyikapi dinamika yang terjadi di bangsa dan masyarakat saat ini.

"Kami bangga memiliki tokoh seperti Prof Husain, tokoh seperti beliau ini mesti didorong ke jenjang lebih tinggi, dan mestinya berkiprah di level nasional," tambahnya.

Prof Husain pada kesempatan itu memberikan apresiasi atas pemberian amanah tersebut, untuk itu pihaknya akan mendukung segala upaya Ansor dalam mendorong keutuhan negara, dan peran serta dalam pembangunan masyarakat dan warga Nahdlyin.

Mantan Dekan Fakultas Teknik UNM ini, berpesan agar PW Ansor Sulsel bersifat moderat dan inklusif terhadap dinamika dan situasi yang ada saat ini.

"Ansor itu disandarkan pada kaum Ansor, seperti yang terjadi di madinah saat hijrah Rasulullah. Kader-kader Ansor mesti mengambil itu menjadi pelajaran dan teladan. Bekerjasama pada siapa saja, dan tidak menutup diri," harapnya.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018