Jakarta (ANTARA News) - Pemusatan latihan nasional bulu tangkis Indonesia mengharapkan pemain-pemain pelapis ganda putra dapat menjadi andalan selain Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2018.

"Kami juga memberikan tantangan dan tanggung jawab kepada para pemain yang belum menjadi pemain-pemain peringkat utama dunia sehingga kami tidak hanya bertumpu pada Kevin/Marcus," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto di sela Musyawarah Organisasi Nasional Luar Biasa Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di Jakarta, Selasa.

Budiharto mengharapkan pemain ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dapat mengambil alih "tongkat estafet" prestasi dari Kevin/Marcus, terutama pada kejuaraan-kejuaraan beregu seperti Piala Thomas.

"Kami fokus pada pasangan Fajar/Rian. Mereka sudah masuk peringkat 10 dunia dan akan menjadi gambaran kekuatan ganda putra nasional," katanya.

Tim Bulu Tangkis Indonesia, lanjut Budiharto, harus memandang realistis kekuatan utamanya pada sektor ganda putra, baik dalam kejuaraan perorangan ataupun kejuaraan beregu menyusul prestasi sektor tunggal putra yang belum stabil pada 2016.

"Namun, tahun ini kami melihat peluang besar pada sektor tunggal putra karena mereka sudah tampil lebih stabil sejak 2017 yaitu Anthony Ginting, Jonatan Christie, dan Ihsan Maulana Mustofa," katanya.

Budiharto mengatakan kejuaraan Asia 2018 di Wuhan, China pada 24-29 April akan menjadi ajang uji coba bagi ketiga atlet tunggal putra andalan Merah-Putih itu sebelum mengikuti Piala Thomas 2018.

"Kami berharap kejuaraan itu menjadi bahan evaluasi untuk persiapan Piala Thomas dan Uber serta untuk jangka panjang sebagai persiapan menuju Asian Games 2018," katanya.

Sebelumnya, dua pemain ganda putra Merah-Putih telah lolos babak kualifikasi Kejuaraan Asia 2018 yang berlangsung pada Selasa. Mereka adalah pasangan senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Angga Pratama/Rian Agung Saputro.

Baca juga: Kejuaraan Asia jadi penilaian ganda putra Piala Thomas

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018