Muara Teweh (ANTARA News) - Sebanyak 1.215 rumah warga di sejumlah desa pada enam dari sembilan kecamatan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah yang berada di bantaran Sungai Barito terendam banjir.

Meski ketinggian banjir mulai bertahan, namun rumah warga serta fasilitas kesehatan, pendidikan dan sarana lainnya masih terendam banjir akibat meluapnya Sungai Barito yang disebabkan hujan turun dengan intensitas tinggi beberaoa hari terakhir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Barito Utara, Gazali di Muara Teweh, Minggu mengatakan ketinggian banjir yang melanda sejumlah desa itu antara 50 centimeter hingga 1,5 meter seperti di Kecamatan Teweh Tengah 159 rumah terendam, Lahei Barat 133 rumah, Lahei 439 rumah terendam banjir.

Kemudian Kecamatan Teweh Baru mencapai 385 rumah, Teweh Selatan 74 rumah dan Kecamatan Montallat 25 rumah.

"Diharapkan banjir segera surut, karena banjir yang melanda wilayah hulu di Kabupaten Murung Raya informasinya mulai surut," katanya.

Sementara pemantauan di Muara Teweh, banjir masih merendam kawasan Jalan Imam Bonjol dan Merak dengan ketinggian sekitar 0,5 meter dan saat ini masih tidak bisa dilewati kendaraan bermotor baik roda dua maupun mobil.

Sedangkan kawasan lainnya yakni di kawasan perdagangan Jalan Panglima Batur, kemudian Jalan Dahlia Gang Paraguai dan Jalan Mawar serta kawasan dataran rendah lainnya.

Meski pada Minggu sore Muara Teweh diguyur hujan, namun diperkirakan tidak berdampak pada banjir, kecuali di wilayah hulu Sungai Barito atau di wlayah Kabupaten Murung Raya, kalau hujan lebat maka dipastikan banjir masih bertahan.

"Kita harapkan banjir segera surut, karena di hulu sudah mulai surut," ujar warga Muara Teweh, Arief.

Baca juga: Sejumlah desa di Barito Utara dilanda banjir

Baca juga: Banjir bandang landa Kecamatan Gunung Purei Barito Utara

Pewarta: Kasriadi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018