Denpasar (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, mengeluarkan peringatan dini gelombang laut yang berpotensi mencapai dua meter atau lebih, agar dapat diantisipasi masyarakat termasuk nelayan dan pelaku pelayaran.

Kepala BMKG Denpasar Taufik Gunawan di Denpasar, Rabu, mengatakan peringatan dini tersebut berpotensi terjadi di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Laut Bali, perairan selatan Bali dan Selat Lombok bagian selatan.

Peringatan dini tersebut berlaku selama 24 jam hingga pukul 08.00 WITA pada Kamis (21/6).

Menurut dia, gelombang laut tinggi tersebut dipicu oleh perubahan cuaca yang terjadi beberapa terakhir ditandai dengan hujan meski periode Juni masih merupakan musim kemarau.

Secara umum kondisi cuaca di Bali terjadi hujan dengan intensitas ringan di sebagian besar wilayah di Pulau Dewata kecuali di bagian utara.

BMKG Denpasar menganalisis yang faktor penyebab perubahan cuava ini karena akumulasi pemanasan atau intensitas penyinaran matahari yang cukup intens selama sebulan terakhir.

Akibatnya kondisi udara cukup jenuh atau cukup lembab sehingga uap air yang ada di udara dapat membentuk awan-awan hujan.

Meski demikian, kondisi tersebut diprediksi tidak akan berlangsung lama seperti halnya pada musim hujan, yakni bertahan antara dua hingga tiga hari mendatang.

Sementara itu kondisi cuaca di Bali pada Rabu (20/6) siang hari sesuai informasi pada laman BMKG Denpasar menyebutkan seluruh kabupaten/kota di Pulau Dewata mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Baca juga: Jakarta cerah berawan hari ini

Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini sebelum musibah Toba

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018