Jakarta (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan bersyukur atas keberhasilan calonnya memanangi pilkada gubernur di tiga provinsi di Pulau Jawa pada Rabu.

Wakil Ketua Umum DPP PPP Korwil Pemenangan Jawa Arwani Thomafi menyampaikan pernyataan partai terkait terpilihnya calon kepala daerah dari PPP di wilayah Jawa.

"Mengucapkan syukur pada Allah SWT, pelaksanaan pilkada di 171 daerah hari ini berjalan dengan lancar," katanya.

Untuk pilkada tingkat provinsi, PPP mendukung pasangan Ridwal Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu). di Jawa Tengah, PPP mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin.

Untuk Jawa Timur, PPP mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Ketiganya berdasarkan hitung cepat lembaga survei memenangi pilkada.

Khusus untuk tiga provinsi di Pulau Jawa--merujuk hasil hitung cepat--kandidat yang diusung PPP dan partai politik lainnya mendapat dukungan mayoritas rakyat. "Kami menyampaikan Alhamdulillah, terima kasih atas partisipasi dan kepercayaan ini," katanya.

Proses pilkada secara umum berjalan lancar walaupun praktik politik uang, kampanye hitam serta eksploitasi organisasi keagamaan untuk kemenangan kandidat tak menghalangi pemilih untuk memilih kandidat yang berbasis visi-misi, jejak rekam serta sosialisasi ke akar rumput.

"Alhamdulillah, kader PPP tidak tergiur untuk lakukan cara-cara yang justru akan mengurangi kualitas demokrasi kita," katanya.

Pesan penting dari perhelatan ini, kata dia, rakyat semakin cerdas untuk memilih kandidat kepala daerah sesuai dengan nurani dan visi misi kandidat.

Pesan lainnya, Pemilu 2019 baiknya semua pihak menghindarkan diri dari politik uang, kampanye hitam serta mengeksploitasi organisasi keagamaan seperti NU untuk kepentingan jangka pendek dan pragmatis.

"Faktanya, hari ini upaya-upaya tersebut gagal total," katanya.

Kemenangan tiga kandidat yang diusung PPP khususnya di tiga provinsi di Pulau Jawa memberi pesan penting bagi PPP. Pertama konsolidasi yang dilakukan internal PPP pascakonflik berjalan cukup baik.

Kedua, eksistensi politik santri memiliki tempat di hati publik. Anggapan yang dimunculkan sebagian pihak tentang meredupnya eksistensi politik santri, terbantahkan dengan sejumlah hasil pilkada ini.

Ketiga, perkawinan politik santri-nasionalis di sejumlah daerah terbukti menjadi perpaduan ideal khas Indonesia yang mencerminkan fakta sosiologis masyarakat Indonesia.

Pewarta: Sri Muryono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018