Pekanbaru (ANTARA News) - Api obor Asian Games 2018 meninggalkan Provinsi Riau, untuk kemudian melanjutkan rangkaian estafet kirab ke Provinsi Sumatera Barat pada Kamis siang.

Selama di Riau, obor Asian Games sempat menyapa dan menebar semangat warga Kabupaten Siak dan Kota Pekanbaru. Ribuan masyarakat tumpah ruah di pinggir jalan menyambut kedatangan simbol penyelenggaraan olahraga terbesar di Asia tersebut.

Api obor Asian Games tiba di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin pada Kamis pada pukul 11.10 WIB. Di pangkalan militer tipe A itu, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyerahkan api obor Asian Games ke Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb Ronny Irianto.

Selanjutnya, api obor Asian Games kembali diserahkan kepada pimpinan rombongan pembawa api Asian Games Marsekal Pertama Eko Dono untuk langsung diterbangkan ke Provinsi Sumatera Barat menggunakan pesawat TNI AU Hercules C-130.

Api Asian Games sebelumnya tiba di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru pada Rabu (1/8) sore sekitar pukul 15.30 WIB. Api obor Asian Games kemudian dibawa ke Kabupaten Siak pada hari yang sama.

Di Siak, kirab Obor Asian Games yang diarak di tengah kota Istana tersebut menyedot perhatian ribuan warga. Bupati Siak Syamsuar langsung menyambut Obor Asian Games pada Rabu malam.

Api Obor Asian Games kemudian kembali ke Kota Pekanbaru pada Kamis dinihari dan diinapkan di kediaman dinas Gubernur Riau. Pada pagi hari tadi, kirab diselenggarakan di Kota Pekanbaru yang diikuti ribuan siswa dan masyarakat.

Tampak jelas kemeriahan penyambutan warga Bumi Lancang Kuning tersebut menyambut obor Asian Games itu. Kirab obor Asian Games semakin meriah tatkala tiga jet tempur Hawk 100/200 melakukan "fly pass" dengan terbang rendah pada pelaksanaan kirab.

"Kami terhormat dan bangga api Asian Games mampir di Lanud Roesmin Nurjadin. Kami siap mendukung Asian Games 2018," kata Kolonel Pnb Ronny usai melepas rombongan.

Baca juga: Sejumlah jalan Bukittinggi ditutup selama kirab obor

Baca juga: Kirab obor Asian Games akan lalui 20 titik di Bukittinggi

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018