Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru menyatakan Presiden Joko Widodo tidak mungkin menyulut perpecahan umat di Indonesia.

"Presiden Jokowi santun, menghormati perbedaan, menghargai keberagaman, enggak mungkin menyulut perpecahan," kata Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.

Hal itu dikatakannya menanggapi banyaknya kritikan yang ditujukan pada Jokowi setelah berpidato di hadapan relawan pendukungnya.

Menurut Gus Falah, arahan Jokowi kepada para relawan bukan untuk memanasi relawan pendukungnya melawan serangan politik dengan perkelahian fisik.

Namun dia menilai, Jokowi meminta relawannya berkampanye dengan santun, tidak menggunakan fitnah, dan tidak takut dengan serangan fitnah.

Gus Falah menjelaskan, makna pidato Jokowi terhadap relawannya itu kemudian dipelintir atau digoreng kelompok lawan yang kesulitan menemukan kelemahan Jokowi.

"Ini kan karena sulitnya menemukan kelemahan Jokowi, jadinya hal-hal kecil digunakan sebagai serangan politik, pidato dimaknai salah dan disebarkan oleh kelompok yang berseberangan dengan Jokowi," ujarnya.

Menurut dia, umat saat ini sudah semakin cerdas dan akan menggunakan semua sumber informasi untuk menilai suatu isu yang berkembang.

Gus Falah yakin serangan politik yang tidak sesuai fakta tidak akan laku dan tidak akan mempengaruhi masyarakat dalam memilih pemimpinnya nanti.

"Sumber informasi kan sudah banyak, umat pasti tahu yang sebenarnya. Pidatonya kan jelas, videonya ada, enggak mungkin Jokowi memprovokasi," katanya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018