Jakarta (ANTARA News) -  Seperti apa rasanya rasa ragam kuliner regional semisal nasi kapau, gulai kikil khas Sumatera Barat hingga urap khas Lombok, namun disajikan di restoran hotel berbintang?

Sekilas memang tak ada bedanya dari sisi tampilan antara gulai kikil, tunjang hingga gado-gado yang tersaji di Sailendra Restaurant, hotel JW Marriot, Jakarta dengan yang biasa para pecinta kuliner temui di daerah asal makanan tersebut.

Namun, saat lidah mengecap perlahan makanan-makanan itu, barulah Anda akan paham perbedaanya. Gado-gado misalnya. Kendati masih mempertahankan resep klasiknya, namun chef berkreasi dengan menambahkan mede dalam bumbu kacangnya.

"Gado-gadonya memakai campuran kacang dan jambu mede. Untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dan rasanya lebih kena, medok, kental," tutur Executive Sous Chef, Heri Purnama di Jakarta belum lama ini.

Selain gado-gado, hidangan kikil dan tunjang juga bisa Anda nikmati di sana. Hanya bedanya, sekalipun mengusung citarasanya yang masih otentik, namun cenderung tak sepedas di wilayah asalnya. Tekstur kikil dibuat sangat empuk sehingga tak perlu usaha kuat untuk memotongnya.
Gulai kikil yang disajikan di Sailendra Restaurant, hotel JW Marriot, Jakarta (ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa)


Tak memulu hidangan Jawa dan Sumatera, restoran ini juga menyajikan makanan dari Lombok misalnya sejenis urap, Bali seperti ayam taliwang.

Lalu, makanan dari Kalimantan seperti klepon yang selama ini juga dikenal di wilayah Jawa.  Soal rasa, kurang lebih sama seperti pada umumnya.
Klepon yang disajikan di Sailendra Restaurant, hotel JW Marriot, Jakarta (ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa)


Bedanya, urap khas Lombok menggunakan kacang seperti kacang tanah namun berwarna hitam berpadu jantung pisang dan pisangnya. Rasanya menjadi sangat kaya. 

Ragam kuliner regional yang tersaji di Sailendra Restoran merupakan bagian upaya menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia ke-73 yang tinggal menghitung hari.

"Temanya itu "Ayo Makan", ada kuliner dari Jawa, Sumatera, Bali, Lombok, Sulawesi dan Kalimantan. Masing-masing wilayah kami ambil yang signaturenya. Karena Indonesia sangat luas dengan kulinernya," kata Heri.

Pewarta: Lia Santosa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018