Kami melihat anak-anak sangat menikmati kegiatan dongeng yang kami berikan
Jakarta (ANTARA News) - GarudaFood Sehati  membuat kegiatan untuk menghibur dan mengurangi trauma bagi anak-anak korban gempa Lombok yang diadakan di Vihara Jayawihaya, Dusun Tebango, Lombok Utara. 

"Salah satu kegiatan yang disenangi anak-anak adalah mendengarkan dongeng. Karena itu, kami menghadirkan pendongeng Kak Awam Prakoso. Setiap hari ada sekitar seratus anak hadir untuk mendengarkan dongeng sambil bermain dengan teman sebaya," kata Head of Corporate Communication GarudaFood, Dian Astriana dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Kegiatan trauma healing dipilih karena kemungkinan peristiwa gempa yang terjadi dapat menimbulkan  dampak bagi pertumbuhan pada anak. Terutama hal yang terkait psikologis dan sosio-emosionalnya.

"Lewat dongeng kami ingin anak bisa kembali ceria. Anak juga bisa memahami terjadinya bencana secara ilmiah. Belajar menyelamatkan diri saat gempa sehingga lebih siap jika terjadi gempa susulan," katanya.

Kegiatan tersebut  melibatkan komunitas Kampung Dongeng Indonesia. Selama 4 hari (8-11 Agustus), setiap pagi dan petang anak mendapat berbagai informasi dan pesan yang disampaikan lewat dongeng. Anak juga diajarkan bernyanyi sejumlah lagu.

"Kami melihat anak-anak sangat menikmati kegiatan dongeng yang kami berikan," katanya

Pada kesempatan yang sama,  produsen makanan dan minuman itu juga memberi donasi makanan ringan seperti biskuit  dan minuman untuk ribuan warga korban di wilayah Lombok Utara. Ia berharap makanan ringan tersebut dapat menjadi pelipur lara bagi korban, baik yang masih tinggal di rumahnya maupun di pengungsian.

Dian menjelaskan, GarudaFood Sehati adalah komunitas yang didirikan karyawan PT GarudaFood. Secara rutin, GarudaFood Sehati melakukan kegiatan sosial, yang dananya dikumpulkan dari sumbangan para karyawan.

"Para karyawan tak hanya memberi sumbangan dana, tapi juga ikut terlibat dalam acara. Termasuk kalangan top manajemen. Kegiatan GarudaFood Sehati selain membantu sesama, juga berhasil menumbuhkan keakraban di kalangan karyawan," tambahnya.

Baca juga: KTT: Relawan akan diberikan pelatihan "trauma healing"

Gempa berkekuatan 6,4 SR terjadi di Lombok Timur pada Minggu (29/7), gempa berkekuatan 7 SR terjadi kembali pada (5/8) yang menimbulkan korban jiwa, korban luka dan kerusakan masif di sejumlah wilayah,

 Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga 10 Agustus 2018, korban jiwa mencapai 259 orang.

Selain menyebabkan korban tewas, gempa Lombok juga mengakibatkan 1.033 orang luka berat dan 270.168 orang mengungsi.

Lokasi paling parah terimbas gempa adalah Lombok Utara, Lombok Timur, dan Kota Mataram.

Pewarta: Zita Meirina
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018