Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) melepas 20 truk bantuan logistik untuk korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Anies di Jakarta, Minggu, mengirimkan bantuan dengan menekan sirine sebagai tanda pelepasan truk bantuan kemanusiaan tersebut.

Dia mengapresiasi dan berterima kasih kepada ACT atas aksi yang nyata, cepat dan tanggap dalam merespons penderitaan masyarakat di Lombok.

Baca juga: Gempa 6,5 SR Lombok terasa hingga Bali

Saya sampaikan juga terima kasih kepada warga Jakarta, yang secara fisik jaraknya jauh tapi secara hati dekat. Ini tak kalah pentingnya dari persoalan politik, ini adalah bagian dari persoalan solidaritas bangsa," ujar Anies.

Semua bisa membantu doa dari Jakarta tapi yang jauh lebih penting juga bantuan yang nyata langsung untuk lapangan, katanya.

Pengumpulan bantuan logistik dari masyarakat ini terhitung sejak hari pertama terjadi musibah gempa pada 5 Agustus 2018. Sebanyak 20 truk yang mengangkut sekitar 212 ton logistik ini, kemudian berangkat menuju Lombok dalam waktu tempuh perjalanan sekitar tiga hari.

Logistik yang diangkut terdiri dari berbagai macam kebutuhan dasar yang sangat diperlukan pengungsi. Di antaranya, tenda, selimut, penjernih air, makanan, susu dan lainnya.

Dalam acara pelepasan truk kemanusiaan untuk Lombok ini, Presiden ACT Ahyudin turut memberikan apresiasi atas tingginya dukungan Pemprov DKI Jakarta terhadap aksi-aksi kemanusiaan.

Baca juga: Aksi peduli Lombok di HUT RI di Moskow

"Kami apresiasi Gubernur Provinsi DKI Jakarta sebagai relawan, faktualnya. Ada peran Pak Anies menggerakkan partisipasi warga DKI Jakarta. Mudah-mudahan ikhtiar ini akan menginspirasi seluruh lapisan masyarakat, mudah-mudahan ini menjadi sarana untuk saling menolong," tutur Ahyudin.

Baca juga: ACT-TNI AL berangkatkan Kapal Kemanusiaan Lombok

Sebelum sampai bantuan ini ke Lombok, mudah-mudahan doa kita sudah sampai terlebih dahulu untuk pengungsi di Lombok, ungkapnya.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2018