Terima kasih atas sambutan dan salam yang hangat dari Presiden. Sebelumnya saya ingin menyampaikan duka cita atas bencana alam yang terjadi di Lombok
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Resmi Perdana Menteri (PM) Korea Selatan Lee Nak-Yon di Istana Merdeka.

"Good morning," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Senin.
 
PM Lee lalu menuliskan namanya di buku tamu negara yang ada di ruang kredensial berada di bagian depan Istana Merdeka, selanjutnya pertemuan dilanjutkan di ruang oval dan juga dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja.

"Saya berharap Asian Games dapat mempererat persahabatan masyarakat kedua Korea, masyarakat asia dan juga masyarakat Indonesia dan Korea Selatan," kata Presiden Jokowi dalam Bahasa Indonesia yang lalu diterjemahkan dengan Bahasa Inggris oleh penerjemah.

Presiden didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

Kedua kontingen atlet dari Korea Utara dan Korea Selatan sepakat tampil di bawah bendera yang sama yakni Korea pada pembukaan Asian Games 18 Agustus 2018 di Gelora Bung Karno, Senayan.   

Pada momen tersebut, atlet kedua negara memegang bersama bendera unifikasi. Hal itu merupakan yang kedua kalinya untuk tahun ini, sebelumnya kedua negara melakukannya di Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018. 

Sementara PM Lee menyampaikan duka cita untuk gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Terima kasih atas sambutan dan salam yang hangat dari Presiden. Sebelumnya saya ingin menyampaikan duka cita atas bencana alam yang terjadi di Lombok," kata PM Lee.

Gempa bumi beruntun mengguncang Lombok dengan kekuatan 6,9 SR pada Minggu (19/8) pukul 19.56 WIB menimbulkan guncangan keras di Lombok Timur dan Lombok Utara dengan intensitas VI-VII MMI (kuat).

Data sementara yang berhasil dihimpun Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin pukul 10.45 WIB, tercatat 10 orang meninggal dunia, 24 orang luka-luka, 151 unit rumah rusak (7 rusak berat, 5 rusak sedang, 139 rusak ringan) dan 6 unit fasilitas ibadah. Kendala listrik padam total menyebabkan komunikasi dan pendataan terhambat.

Baca juga: Indonesia dukung stabilitas-perdamaian di Semenanjung Korea


   

 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018