Jakarta (ANTARA News) - Ketua Panitia Kurban Masjid Sunda Kelapa Jakarta Sukri Kardjono mengatakan bahwa panitia kurban masjid tersebut tidak mengedarkan kupon pembagian daging kurban pada Idul Adha 1439 Hijriah. 

"Kami tidak mengedarkan kupon pembagian daging hewan kurban, karena takut akan menimbulkan keributan saat pembagiannya," ujar Sukri di Masjid Sunda Kelapa Jakarta, Rabu.

Untuk pembagian daging kurban, Sukri menjelaskan panitia akan mendatangi warga kurang mampu yang berada di wilayah Masjid Sunda Kelapa.

"Kami selaku panitia, ingin total melayani. Jadi kami yang akan mendatangi dan membagikan langsung ke warga," kata Sukri.

Terkait dengan pembagian daging kurban, Sukri menjelaskan teknis pembagian daging kurban akan diklasifikasikan menjadi dua oleh panitia kurban Masjid Sunda Kelapa, yaitu untuk lingkungan internal dan eksternal.

Lingkungan internal yang dimaksud adalah warga kurang mampu yang berada di wilayah Masjid Sunda Kelapa seperti petugas keamanan, petugas kebersihan, pedagang, hingga tukang ojek yang berada di sekitar Masjid Sunda Kelapa hingga Jalan Subang, Menteng.

"Mereka ini kami sebut lingkungan internal yang akan kami bagikan secara langsung tanpa kupon," kata Sukri.

Untuk pihak internal ini pihak masjid akan membagikan lebih dari seribu bungkus daging kurban, yang tiap bungkusnya berisi satu kilogram daging.

Sementara pihak eksternal yang dimaksud adalah sejumlah pesantren dan majlis ta'lim di wilayah Jabodetabek.

"Ada lebih dari 17 pesantren dan majlis ta'lim yang akan menerima daging kurban," kata Sukri.

Sukri memaparkan untuk wilayah DKI Jakarta tercatat 16 pesantren duafa akan menerima daging kurban. Sedangkan untuk wilayah di luar DKI Jakarta, panitia kurban Masjid Sunda Kelapa juga akan menyalurkan daging ke pesantren dan majlis ta'lim di wilayah Bogor dan Bekasi.

Adapun jumlah hewan yang dikurbankan di Masjid Sunda Kelapa berjumlah 62 ekor, dengan rincian 50 ekor kambing dan 12 ekor sapi.

Baca juga: Presiden Jokowi berkurban sapi di Masjid Sunda Kelapa
 

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018