Bandara Lampung dan Bengkulu ini dari sisi pertumbuhan cukup bagus dan apabila dari sisi investasi akan dilakukan dengan baik oleh AP II, dari sisi pelayanan wajahnya juga akan lebih baik
Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyerahkan pengelolaan dua bandara, yaitu Bandara Radin Inten II Lampung dan Bandara Fatmawati Bengkulu ke Angkasa Pura II.

Pelakasana Tugas Direktur Jenderal Perhubungn Udara Kemenhub Pramintohadi dalam sambutannya di Jakarta, Senin, mengatakan dengan kerja sama operasi tersebut bisa mengembangkan kapasitas serta pelayanan yang lebih baik.

"Bandara Lampung dan Bengkulu ini dari sisi pertumbuhan cukup bagus dan apabila dari sisi investasi akan dilakukan dengan baik oleh AP II, dari sisi pelayanan wajahnya juga akan lebih baik," katanya.

Selain itu, lanjut dia, dengan dikelola oleh AP II diharapkan rute-rute dari dan menuju dua bandara tersebut semakin ramai dan bisa menjadi penggerak sektor pariwisata.

"Kita harapkan juga dalam tiga tahun, satu sampai dua tahun penambahan rute-rute penerbangan maskapai baru akan masuk," katanya.

Selain dua bandara tersebut, bandara selanjutnya yang akan dialihkelolakan kepada AP II, yaitu Bandara Nias dan Bandara Sibolga.

Untuk bandara yang diserahkan ke AP I, salah satunya Bandara Sentani.

Kerja sama pengelolaan tersebut ditujukan dalam rangka penghematan APBN karena akan dialokasikan untuk bandara-bandara yang berada di daerah, terluar, terdepan dan terpencil (3T).

Terkait pengalihan status aparatur sipil negara (ASN), Pramintohadi meminta beberapa dialihkan menjadi pegawai AP II.

"Ini merupakan tantangan bagi AP II nanti akan ada beberapa ASN yang bergabung dengan AP II," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur AP II Muhammad Awaluddin mengatakan pemindahan tanggung jawab pengelolaan Bandara Lampung dan Bengkulu dapat menumbuhkan bisnis perusahaan dalam hal pergerakan penumpang dan pergerakan pesawat.

"Buat kami di AP II, bandara adalah alat produksi utama untuk kita menggerakan, kami sepakat itu porsi APBN harus lebih besar ke bandara 3T," katanya.

Dia menyebutkan pergerakan penumpang di Bandara Bengkulu sebanyak satu juta orang, sementara di Bandara Lampung sudah dua juta orang, jadi dibutuhkan penambahan kapasitas baik dari sisi darat maupun sisi udara.

"Seperti di Banyuwangi, kita harus tambah, pergerakan penumpang dan pesawat, itu yang jadi prioritas,"katanya.

Direktur Kebandarudaraan Kemenhub Polana menyebutkan untuk pengambilalihan status pegawai, para ASN hanya boleh memilih satu yaitu pegawai Kemenhub atau AP II.

"AP II menilai kemampuan kompetensi di dalam karyawan kita untuk bisa menjadi operator, ini monostastus karena levelnya di bawah direksi, ada transisinya dan ada beberapa contoh, susah ada standarnya," katanya.

Baca juga: Menhub tinjau Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu
Baca juga: Lampung ingin Bandara Raden Inten segera menjadi embarkasi haji




T.J010

(T.J010/B/A025/A025) 27-08-2018 14:29:43

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018