Masih banyak ruang untuk pertumbuhan industri syariah ke depannya
Jakarta (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa pasar modal syariah memberikan kontribusi paling besar bagi aset industri keuangan syariah di Indonesia.

"Kontributor paling besar bagi aset industri keuangan syariah di Indonesia adalah pasar modal syariah," ujar Direktur Pasar Modal Syariah OJK, Fadilah Kartikasasi dalam diskusi bertema "Kontribusi Pasar Modal Syariah dalam Memajukan Keuangan Syariah Indonesia" di Jakarta, Jumat.

Ia menyampaikan aset industri keuangan syariah Indonesia mencapai Rp1.204,48 triliun hingga akhir Juni 2018. Untuk pasar modal syariah, di luar kapitalisasi saham yang tercatat di Indeks Saham Syariah Indonesia, memberikan kontribusi sebesar 55 persen atau sejumlah Rp661,71 triliun.

"Angka itu jauh lebih besar daripada aset di perbankan syariah yang sejumlah Rp444,43 triliun maupun di IKNB (Industri Keuangan Non-Bank) syariah yang sejumlah Rp98,34 triliun," paparnya.

Namun, ia menyampaikan, secara agregat, market share industri keuangan syariah di Indonesia baru mencapai 8,47 persen dari total keseluruhan aset di industri jasa keuangan.

"Masih banyak ruang untuk pertumbuhan industri syariah ke depannya," kata Fadilah.

Ia mengharapkan agar para pelaku di industri ini dapat gencar melakukan edukasi ke masyarakat luas, memanfaatkan fintech untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat ke produk-produk pasar modal syariah, dan menyediakan variasi produk investasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia dan terjangkau.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Legowo Kusumonegoro mengatakan dana kelolaan reksa dana syariah MAMI per akhir Juni 2018 mencapai Rp7,7 triliun.

"Ini artinya, reksa dana syariah MAMI memberikan kontribusi sebesar 27 persen bagi dana kelolaan reksa dana MAMI yang sejumlah Rp28,9 triliun pada akhir Juni 2018," katanya.

Ia mengatakan dengan tingginya kebutuhan investasi masyarakat Indonesia di reksa dana syariah, pihaknya meluncurkan reksa dana syariah, yakni Manulife Dana Kas Syariah (MDKS).

"Reksa dana MDKS cocok bagi tiga tipe investor, yakni bagi investor pemula yang baru belajar mengenal investasi reksa dana. Lalu bagi investor yang memiliki tujuan investasi dalam jangka pendek. Dan, bagi investor yang berpengalaman, reksa dana MDKS dapat dijadikan sebagai pelengkap investasi saham syariah," katanya.

Baca juga: Inovasi digital mampu dorong keuangan syariah

Baca juga: BI : Indonesia harus kejar ketertinggalan industri syariah


 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018