Jakarta (ANTARA News) - Warga Kelurahan Pegadungan Kalideres Jakarta Barat mencuci baju di Kali Maja akibat kemarau panjang yang membuat sumur kering.

?Seorang warga setempat, Winda di Jakarta pada Jumat, mengatakan sejumlah warga berada di Kali Maja untuk mencuci menggunakan air sungai.

"Kalau dipakai cuci baju masih bersih airnya. Tidak kotor di baju putih," ujar Winda yang tinggal di Jalan 20 Desember.

Winda mengaku sejak lima bulan lalu air di sumur galiannya mengering akibat musim kemarau, bahkan hampir tidak ada air yang bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangganya seperti mandi, mencuci dan memasak.?

Terutama untuk mencuci, Winda harus membawa sekarung penuh isi pakaian kotor dan menempuh perjalanan dari rumahnya menuju Kali Maja menggunakan sepeda motor.

 "Di kali cuma cuci baju saja. Tapi untuk mandi dan masak beli air dari penjual gerobak," tuturnya.

Senada halnya dengan Dilla, warga Tugu Maja menyampaikan permasalahan yang sama terkait persediaan air sumur.

Dilla mengaku hanya bisa pasrah untuk mengeluarkan dana lebih agar bisa membeli air bersih untuk keperluan mandi dan memasak.

 "Seminggu bisa menghabiskan Rp50 ribu untuk beli air gerobakan buat mandi sekeluarga. Sedangkan untuk masak masih bisa beli air galon," ujarnya.

Tak hanya itu, Dilla pun rela berpanas-panasan pada siang hari hanya untuk mencuci baju, sebab pada waktu pagi dan sore hari, Kali Maja akan dipenuhi warga yang melakukan hal serupa.

Menurut Dilla, tinggi air Kali Maja di musim kemarau semakin hari semakin menurun karena banyak warga mampu terdekat dari kawasan tersebut yang juga memanfaatkan air di kali itu.

"Biasanya air di sini disedot untuk perumahan dekat sini. Sudah diobatin, kan mereka punya duit," keluhnya.

Sudah belasan tahun, baik Winda maupun Dilla mengharapkan agar air bersih dapat mengalir langsung ke rumahnya agar mudah bagi mereka menghadapi musim kemarau kedepannya.


 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2018