Saya datang ke Bangkalan dan beberapa daerah di Jawa Timur ini sebagai adat dan budaya bangsa, saya harus menyapa dan meminta izin kepada sesepuh, tokoh ulama, serta tokoh masyarakat untuk masuk ke suatu daerah."
Bangkalan (ANTARA News) - Bakal Calon Presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto berziarah ke makam Syaichona Kholil di Desa Martajasah, Bangkalan, Jawa Timur, Kamis.

Ketua Umum Partai Gerindra itu datang bersama rombongan, langsung menggelar tahlil bersama para ulama dan tokoh masyarakat dan para pengurus Partai Gerindra di Kabupaten Bangkalan.

Ia datang dengan menggunakan kacamata hitam, ia nampak khusuk berdoa di pusara ulama kharismatik di Madura.

Prabowo juga menabur bunga ke makam Syaichona Kholil setelah menggelar doa dan tahlil bersama.

"Saya datang ke Bangkalan dan beberapa daerah di Jawa Timur ini sebagai adat dan budaya bangsa, saya harus menyapa dan meminta izin kepada sesepuh, tokoh ulama, serta tokoh masyarakat untuk masuk ke suatu daerah," kata Prabowo.

Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan, perjuangan panjang dalam merebut kemerdekaan, dan kedaulatan bangsa Indonesia dari tangan penjajah tidak lepas dari peran para ulama, dan kiai.

"Saya ini mantan prajurit, sudah pasti mencari kiai minta didoakan ketika mau berangkat ke medan tugas yang begitu berat," ucap Prabowo.

Prabowo tidak menampik jika kedatangannya di Pulau Madura ini untuk meminta doa restu dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

"Saya ingin mendarmabaktikan sisa hidup untuk rakyat, bangsa dan negara Indonesia," ujar Prabowo.

Selain ke Bangkalan, Prabowo juga sempat berziarah ke makam pendiri NU di Kabupaten Jombang, Jawa Timur serta bertemu pengasuh pondok pesantren untuk menjalin silaturahmi.

Ia sengaja datang ke Jombang dan berziarah ke makam pendiri NU sekaligus tokoh nasional KH Hasyim Asy`ari di PP Tebuireng, Kabupaten Jombang. Di tempat tersebut, ia sempat bertemu dengan salah seorang pengurus pondok. Selanjutnya ia menuju Bangkalan, yakni di Makan Syaichona Kholil.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018