prospek investasi di reksa dana pasar uang juga masih menarik pada tahun ini. Hal itu didukung oleh tren kenaikan suku bunga Bank Indonesia
Jakarta, (ANTARA News)  - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menyarankan investor untuk berinvestasi pada reksa dana pasar uang di tengah situasi pasar yang fluktuatif.
Chief Economist & Investment Strategist MAMI, Katarina Setiawan di Jakarta, Kamis mengatakan reksa dana pasar uang merupakan pilihan tepat, karena memiliki tingkat risiko yang paling konservatif dibandingkan jenis reksa dana lainnya.

"Komposisi reksa dana pasar uang terdiri dari deposito perbankan dan obligasi yang jatuh tempo di bawah satu tahun, sehingga risiko dan fluktuasinya minimal," katanya.

Ia menambahkan prospek investasi di reksa dana pasar uang juga masih menarik pada tahun ini. Hal itu didukung oleh tren kenaikan suku bunga Bank Indonesia.

"Perlahan-lahan, suku bunga deposito perbankan juga akan mengalami kenaikan, yang tentunya akan berdampak positif bagi reksa dana pasar uang," paparnya.

Selain itu, lanjut dia, reksa dana pasar uang juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan deposito, seperti dana investasi yang terjangkau (penempatan minimal hanya Rp10 ribu) dan penarikan dana bisa dilakukan kapan saja tanpa dikenakan biaya.

"Dari sisi imbal hasil, reksa dana pasar uang memiliki imbal hasil yang kompetitif dengan deposito perbankan," katanya.

Saat ini, Manulife Aset Manajemen Indonesia mengelola dua reksa dana pasar uang, salah satunya Manulife Dana Kas Syariah (MDKS) yang diluncurkan pada 31 Agustus 2018 lalu.

Reksa dana itu telah memiliki dana kelolaan sejumlah Rp28,07 miliar di akhir September 2018. Dalam sebulan, reksa dana MDKS tercatat memberikan imbal hasil 0,46 persen.

Baca juga: Kinerja reksa dana syariah tumbuh positif
Baca juga: Ini penyebab dana kelolaan reksa dana pada Juli naik

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018