Hanoi (ANTARA News) - Pihak berwenang di Vietnam menyita lebih dari delapan metrik ton sisik trenggiling dan gading dalam salah satu perkara perdagangan terbesar satwa di negara Asia Tenggara itu selama bertahun-tahun, kata pemerintah pada Jumat.

Perdagangan gading dan trenggiling dilarang di Vietnam, tapi perdagangan satwa dilindungi itu masih tersebar luas.

Polisi menemukan lebih dua ton gading dan enam ton sisik trenggiling, yang disembunyikan di peti kemas limbah plastik, di pelabuhan Tien Sa di Danang, kota di Vietnam tengah pada Kamis, kata pemerintah dalam pernyataan.

Peti kemas itu, milik perusahaan Vietnam Thien Truong Sa Co., berasal dari Nigeria, demikian pernyataan tersebut. Ketika dihubungi melalui telepon, Nguyen Xuan Su, direktur umum perusahaan itu, tidak memberikan jawaban, demikian Reuters melaporkan.

Penyitaan barang-barang itu terjadi beberapa hari setelah pihak berwenang di bandar udara Noi Bai di Hanoi mengatakan mereka menyita hampir satu ton gading dan sisik trenggiling yang disembunyikan di kotak kargo, juga dikirim dari Nigeria.

Baca juga: Pemerintah Vietnam Perpanjang MoU Dengan SICPA Untuk Penyebaran Program `ANTI PENYELUNDUPAN DAN PENI

Nguyen Van Thai, direktur Penyelamatan Margasatwa Vietnam mengatakan perdagangan trenggiling menunjukkan peningkatan selama beberapa tahun terakhir.

"Sebagian besar sisik trenggiling yang disita di Vietnam berasal dari Afrika dan akan dibawa ke China, yang merupakan pasar lebih besar," kata Thai kepada Reuters, menambahkan bahwa bagian dari pengiriman itu dimaksudkan untuk pasar Vietnam.

Thai mengatakan sebagian orang Vietnam percaya bahwa makan sisik trenggiling baik untuk kesehatan, khususnya pengobatan hati, tulang, dan bagi kaum ibu untuk menghasilkan susu bagi bayi baru lahir.

Editor: Boyke Soekapdjo

Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018