Jakarta, 8/10 (Antara) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memastikan pendanaan bagi pelatnas cabang-cabang olahraga para games menuju Paralimpiade Tokyo 2020 ataupun ASEAN Para Games akan setara dengan pelatnas cabang-cabang non-disabilitas.

"Kami akan memberikan perhatian lebih kepada Komite Paralimpiade Nasional (NPC) dan lebih maksimal lagi untuk persiapan ASEAN Para Games di Filipina 2019 dan Paralimpiade Tokyo 2020," kata Menpora di sela-sela kunjungan di Pusat Layanan Media Asian Para Games 2018 di GBK Arena Senayan, Jakarta, Senin.

Menpora mengatakan penyelenggaraan Asian Para Games 2018 di Jakarta menjadi momentum bagi pemerintah untuk memberikan perhatian yang lebih kepada atlet-atlet disabilitas Indonesia terutama pada cabang-cabang olahraga baru seperti judo, boccia, dan lawnball.

"Kami mengunggulkan semua cabang olahraga disabilitas. Tapi secara faktual, kami harus mengakui keunggulan negara-negara lain Asia meskipun atlet-atlet Indonesia sudah mengikuti pelatihan dan uji coba di luar negeri," kata Menpora.

Dukungan masyarakat sebagai penonton di dalam arena pertandingan, lanjut Menpora, memberikan energi bagi para atlet disabilitas Merah-Putih yang tengah berjuang meraih medali bagi kontingen Indonesia, sebagaimana pada pertandingan beregu putra cabang bulu tangkis yang meraih medali emas pada Minggu (7/10).

"Kami juga saling berbagi tugas dengan tim Komandan Kontingen Indonesia Asian Para Games 2018, Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) dan Komite Paralimpiade Nasional (NPC) untuk mendukung para atlet di pinggir lapangan," kata Menpora.

Kontingen Indonesia dalam Asian Para Games 2018, hingga Senin pukul 13.00 WIB, telah mengoleksi tiga medali emas, empat medali perak, dan lima medali perunggu. Tambahan dua medali emas pada Senin dipersembahkan oleh atlet para-atletik Suparniyati pada nomor tolak peluru putri F20 dan atlet para-atletik Rica Oktavia pada lompat jauh putri T20.

Sementara, tambahan tiga medali perak masing-masing dipersembahkan oleh Muhammad Fadli Immanuddin pada cabang para-balap sepeda nomor C4 individual time trial, Saori Sufyan cabang balap sepeda nomor C5 individual time trial dan Ana Widyasari pada cabang tenis meja nomor tunggal putri kelas 11 (tuna grahita).

Kemudian, empat medali perunggu masing-masing dipersembahkan oleh Tiwa pada cabang para-atletik, Sri Sugianti pada cabang para-balap sepeda, Halawa Herman pada cabang para-balap sepeda, dan Adyos Astan pada cabang tenis meja kursi roda. ***4***
 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018