Tulungagung (ANTARA News) - Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, menyelidiki kasus pembunuhan pasangan suami/istri atas nama Didik dan Suprihatin yang meninggalkan jejak luka dan bercak darah di sekujur tubuh korban akibat benturan benda tumpul secara berulang.

"Dari hasil olah tempat kejadian perkara oleh tim inafis Polres Tulungagung, ada dugaan kuat keduanya korban pembunuhan. Dari olah TKP diketemukan ada benda tumpul di lokasi, selanjutnya akan diselidiki," kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Mustijat Priambodo seusai melakukan olah TKP di lokasi kejadian, Dusun Ngingas, Desa Campurdarat, Kecamatan Campurdarat, Sabtu.

Indikasi itu disimpulkan polisi mengacu bercak darah yang ada pada kedua tubuh korban. Selain itu, ditemukan adanya benda tumpul di sekitar lokasi kejadian.

Kedua korban tewas yang masih berstatus pasangan suami/istri itu adalah Didik (56) dan Suprihatin (50).

Mustijat menuturkan untuk sementara ini diketahui salah satu korban mengalami luka pada kepala bagian belakang.

Saat ini kedua jasad korban masih diautopsi di RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk mengetahui penyebab kematian korban serta memperkirakan korban meninggal sejak kapan.

"Polisi masih menunggu hasil autopsi," kata Mustijat.

Kasus pembunuhan ini pertama diketahui setelah warga mencium bau busuk dari dalam rumah Didik dan Suprihatin di Dusun Ngingas, Desa Campurdarat, Kecamatan Campurdarat, Kamis (8/11) malam.

Setelah dicek ke dalam rumah, diketahui bau berasal dari mayat kedua korban yang mulai membengkak dengan tubuh berlumuran darah kering.

Korban Didik diketemukan di kamar belakang, sedangkan Suprihatin diketemukan di ruang depan.

Kedua mayat sudah membusuk. Diduga sudah meninggal selama 3 hari lalu.

Baca juga: Polisi Tulungagung pastikan pasutri korban pembunuhan
Baca juga: Polisi selidiki kematian pemuda usai diteriaki maling
Baca juga: Polisi tangkap pelaku pembunuhan di Kalteng

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018