Jakarta (ANTARA News) - Mainan yang bersifat edukatif akan menjadi tren pada 2019. Sebab, para produsen sudah mulai memiliki kesadaran untuk menciptakan mainan yang melibatkan anak-anak untuk berpikir.

Hal tersebut disampaikan oleh Eko Wibowo Utomo, Sekretaris Jenderal Asosiasi Mainan Indonesia (AMI). Menurutnya, mainan yang memiliki muatan pendidikan akan lebih banyak dicari oleh masyarakat. Apalagi mainan-mainan tersebut menjadi media belajar untuk anak-anak pendidikan usia dini (Paud) dan taman kanak-kanak.

"Kalau kita lihat pameran di luar, produser mainan banyak yang ke mainan education. Kesadaran industrinya juga banyak yang membuat mainan yang melibatkan anak-anak untuk berpikir. Ini tren yang lagi berjalan," ujar Eko saat berbincang dalam jumpa pers Indonesia Maternity, Baby and Kids Expo (IMBEX) 2018 di Jakarta, Rabu.

Namun menurut Eko, di Indonesia mainan edukatif belum banyak diminati. Butuh peran orang tua untuk mengenalkan mainan edukatif kepada anak-anak.

"Mainan edukasi di pasar Indonesia tidak disambut baik karena kurangnya peran orang tua untuk membantu masuk ke situ. Jadi harus dari orang tuanya. Itu lah tantangan dari para produsen untuk membuat anak-anak Indonesia menjadi lebih baik," jelas Eko.

Meski demikian, mainan tradisional tetap banyak yang mencari, seperti mobil-mobilan.

"Mainan tradisional masih banyak yang cari, mainan-mainan basic, bola, mobil-mobilan, dokter-dokteran itu mainan everlasting," terang Eko.


Baca juga: Kiat pilih mainan anak

Baca juga: Anak bosan bermain bersama mainannya, orangtua harus apa?

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018