Jakarta (ANTARA News) - Penyisiran narapidana yang kabur dalam kerusuhan yang terjadi di Lapas Kelas II A Banda Aceh di kawasan Lambaro, Aceh Besar, Provinsi Aceh, terus dilakukan, kata Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sri Puguh Budi Utami.

Dalam melakukan pengejaran, pihaknya telah membentuk satgas yang bekerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI. 

"Kapolda sudah menetapkan DPO dan akan dilakukan pengejaran. Kami terus melakukan monitoring dan berangkat ke Aceh. Sarana rusak sudah dilakukan perbaikan," ujar Sri Puguh di Jakarta, Jumat.

Ia menuturkan pihaknya masih melakukan pendalaman motif yang menyebabkan sebagian narapidana tersebut lari, meski dugaan mengarah pada bentuk protes karena peraturan yang lebih ketat.

Tiga orang yang menjadi provokator telah diketahui, selanjutnya pihaknya berharap dalang dari peristiwa itu segera ditangkap untuk menemukan kejelasan motif dari kerusuhan.

"Mudah-mudahan sekali lagi segera ditemukan otak dari pelaku sehingga kami menemukan titik terangnya," ujar dia.

Sri Puguh pun mengimbau para narapidana yang kabur untuk menyerahkan diri serta keluarga untuk membujuk narapidana yang kabur.

Narapidana yang kabur dalam kerusuhan di Lapas Kelas IIA Banda Aceh berjumlah 113 dan sebanyak 26 narapidana telah ditemukan, sementara 87 napi lainnya masih dalam pengejaran.

Narapidana kabur yang telah ditemukan dikatakan Sri Puguh kini berada dalam satu ruang tahanan yang berbeda dengan tahanan lainnya.

Baca juga: Polisi sudah tangkap 26 napi Lapas Lambaro yang kabur

Baca juga: Peraturan ketat diperkirakan penyebab kerusuhan Lapas Lambaro

Baca juga: 113 napi kabur dari LP Lambaro Aceh Besar, 20 ditangkap 93 masih buron


 

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018