Jakarta (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong agar politeknik di Indonesia untuk berkolaborasi langsung dengan industri yang terdekat dengan politeknik tersebut. 
   
"Di politeknik Indonesia baru ada dua yang sudah bekerja sama dengan industri dengan baik, satu adalah Politeknik Negeri Batam, yaitu (dengan) perusahaan perawatan pesawat, mahasiswa kuliah di Batam sebagai pusat perbaikan pesawat terbang, dan Politeknik Negeri Madiun (PNM) yang dalam hal ini bekerja sama dengan PT INKA," ujar Nasir dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
     
Menristekdikti meyakini PNM akan mampu berkolaborasi dengan baik dengan PT INKA untuk menghasilkan SDM terampil dan berdaya saing di bidang perkeretapaian.
   
"Kalau terwujud, bayangan saya adalah, inilah politeknik seperti yang ada di Jerman, Swiss, maupun negara-negara maju lainnya. Kalau ini berhasil, jadi embrio bagi politeknik lain," ungkap Nasir.
   
Dalam rangka menjadikan Politeknik Negeri Madiun sebagai politeknik spesialis perkeretaapian di Indonesia sekaligus mendukung inovasi pada PT Industri Kereta Api (INKA), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sedang merancang pengadaan laboratorium dan software untuk dihibahkan kepada PT INKA yang nantinya dapat digunakan juga oleh mahasiswa PNM.
     
"Kami akan alokasikan dalam kaitan revitalisasi vokasi untuk laboratotium. Laboratorium ini alat uji yang layak digunakan untuk kereta api, yang tahu PT INKA. Oleh karena itu untuk Politeknik (Negeri Madiun), kalau kita, ingin mengajukan lab bogie, lab propulsi. Ini akan jadi sangat penting untuk kita kembangkan," tambah Menristekdikti.
     
Nasir meminta PT INKA untuk menghitung jumlah anggaran yang diperlukan untuk pengadaan yang diperlukan dengan syarat PNM dapat menggunakan laboratorium dan software tersebut secara bersama (coworking) dengan dosen dan mahasiswa PNM.
   
"Kerja bersama ini penting sehingga ini laboratorium yang langsung digunakan mahasiswa bersama PT INKA. PT INKA yang tahu penggunaannya dan cara mengoperasikannya,” ungkap Menteri Nasir.
   
Saat melakukan kunjungan ke PNM, Menteri Nasir memberikan kuliah umum bertema Mendorong Pendidikan di Politeknik Untuk Mempersiapkan Lulusan Unggul Era Industri 4.0.  Menteri Nasir juga menerima pertanyaan dari mahasiswa dan dosen PNM terkait pengembangan pendidikan vokasi.

Baca juga: Revolusi industri 4.0 harus dibarengi perubahan perilaku
Baca juga: Perguruan tinggi-pemerintah-industri harus terintegrasi kelola perikanan

Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019