Mahasiswa disebar di 65 desa yang ada di enam kecamatan yakni Cisewu, Talegong, Cisurupan, Sukaresmi, Pasirwangi dan Samarang, dengan lama kegiatan KKN mulai 14 Januari sampai 15 Februari 2019.
Garut, Jabar (ANTARA News) - Universitas Garut (Uniga) menyebar sebanyak 1.175 mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke pelosok daerah selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Para mahasiswa itu siap mengabdikan diri dan ilmu dalam membantu mengembangkan potensi daerah maupun memberikan pemahaman tentang pendidikan, ekonomi dan kesehatan kepada masyarakat pelosok Garut," kata Rektor Uniga Dr Abdusyi Syakur Amin usai pelepasan mahasiswa KKN di Kampus Uniga, Senin.

Ke-1.175 mahasiswa disebar di 65 desa yang ada di enam kecamatan yakni Cisewu, Talegong, Cisurupan, Sukaresmi, Pasirwangi dan Samarang, dengan lama kegiatan KKN mulai 14 Januari sampai 15 Februari 2019.

Seluruh mahasiswa itu, kata dia, dibagi kelompok, setiap desa terdapat dua kelompok KKN, setiap kelompoknya terdapat 20 mahasiswa dari beberapa jurusan atau fakultas.

"Satu kelompok itu ada 20 orang dan ada dua DPL (dosen pembimbing lapangan), mereka itu akan melakukan program bersama masyarakat, ikut serta pendidikan di sekolah," katanya.

Program yang akan dijalankan mahasiswa KKN yakni tentang sektor ekonomi, mahasiswa akan bekerjasama dengan lembaga pemodalan dari BUMN untuk membantu akses pemodalan usaha masyarakat Garut.

Pada sektor pendidikan, kata Syakur, mahasiswa akan melaksanakan kegiatan seperti datang ke sekolah, kemudian pemahaman tentang kesehatan dengan isu kesehatan yang diangkat yakni tentang bahaya stunting (anak kerdil).

"Kita sinkronkan dengan program pemerintah bahwa di Garut ini ada permasalahan stunting, jika dibiarkan ini akan bahaya untuk masa yang akan datang," kata Syakur.

Ia menambahkan, persoalan lain yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan KKN di wilayah selatan Garut yakni memberikan materi tentang berbagai ancaman bahaya bencana alam kepada masyarakat.

Mahasiswa KKN Uniga, kata dia, bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat untuk menyampaikan materi tentang antisipasi dan mitigasi bencana bagi masyarakat di kawasan potensi rawan bencana.

"Masalah bencana bekerja sama dengan BPBD provinsi, nanti bisa simulasi terkait dengan kebencanaan dan kesiapan mitigasi bencana, karena ini juga salah satu isu di kita," katanya.

Ia menambahkan, setiap kegiatan KKN maupun potensi yang ada di daerah Garut diminta untuk didokumentasikan, kemudian disebarkan melalui media sosial atau Youtube.

"Mahasiswa juga diminta membuat karya ilmiah, nanti karya ilmiah itu dialokasikan dananya dari Menristekdikti sekian ratus juta rupiah," katanya.

Baca juga: Warga pelosok Garut kesulitan air

Baca juga: Mahasiswa Garut gelar aksi dukungan untuk ibu yang digugat anaknya

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019