Dengan mulai aktifnya CPNS baru ini diharapkan dapat mendorong Kemenperin menyongsong penerapan teknologi digital di sektor industri karena mereka sangat melek teknologi
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberi pengarahan kepada 375 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) milenial rekrutmen tahun 2018, yang terdiri dari 184 pria dan 191 wanita, di mana jumlahnya meningkat dari rekrutmen pada 2017 yang menerima 280 orang.

"Dengan mulai aktifnya CPNS baru ini diharapkan dapat mendorong Kemenperin menyongsong penerapan teknologi digital di sektor industri karena mereka sangat melek teknologi," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, para CPNS yang merupakan generasi milenial dan Z ini diyakini memiliki keunggulan dalam kompetensi tertentu karena perkembangan zaman. 

"Tetapi kami harus tetap menghargai, menghormati, dan bisa belajar dari pengalaman para senior," ujarnya.

Dalam menghadapi era digital ini, Kemenperin sendiri telah menyusun peta jalan Making Indonesia 4.0 dengan menetapkan lima sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan dan prioritas dalam pengembangannya. 

Kelima sektor tersebut adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronika, serta kimia.
 
Hal tersebut, selaras dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 2015. 

"Kelima sektor industri yang diunggulkan untuk memasuki Industri 4.0 tersebut, selama ini berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional," kata Haris. 

Salah satu contohnya adalah industri otomotif. Pada Januari hingga Oktober 2018, industri otomotif di Indonesia mengekspor kendaraan roda dua dengan total nilai sebesar 1,3 miliar dolar AS.  Sedangkan, untuk kendaraan roda empat nilai ekspornya mencapai 4,7 miliar dolar AS.

Haris menegaskan, para CPNS wajib mengetahui tugas dan tanggung jawab Kemenperin secara keseluruhan, terutama dalam membangun bangsa melalui penguatan sektor industri. 

"Jadi misalnya ada yang bertugas di Biro Umum, terus ditanya tentang pengembangan mobil listrik, tentunya juga harus bisa menjawab," ucapnya. 

Baca juga: Pemerintah akselerasi pengembangan kendaraan listrik

Haris menambahkan dari 375 CPNS yang diterima di Kemenperin, sebagian besar adalah tenaga pendidik.

Formasi tersebut memang diutamakan untuk mendorong program kerja prioritas Kemenperin di tahun 2019, salah satunya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Industri. 

"Program tersebut merupakan langkah strategis untuk mendukung produktivitas dan daya saing sektor industri dan meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian," tuturnya.

Para tenaga pengajar baru tersebut akan mengisi kebutuhan di sejumlah unit pendidikan yang dimiliki oleh Kemenperin, seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Politeknik.

"Sebanyak 212 formasi pengajar akan ditempatkan sebagai dosen, guru, instruktur dan pranata laboratorium pendidikan bagi SMK dan Politeknik di lingkungan Kemenperin," kata Haris.

Baca juga: Rini sebut BUMN telah beri layanan terbaik, meski banyak tantangan


 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019