Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Sekretaris PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan pihaknya berharap tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk pembangunan MRT ke depan akan lebih meningkat terutama pada fase II. 

Kamaluddin menuturkan saat ini penggunaan komponen dalam negeri masih belum mendominasi pada fase I pembangunan MRT fase I pada jalur Bundaran Hotel Indonesia ke Lebak Bulus dan sebaliknya. 

"Sekarang sekitar antara 30 persen dan 60 persen tergantung dari komponennya. Kalau komponen infrastruktur sekitar 30 persennya seperti jembatan dan rel, tapi kalau untuk sistem memang masih cukup tinggi antara 60 dan 80 persen (penggunaan komponen luar negeri). Untuk kereta seperti ini 60 persen dari luar negeri," kata Kamaluddin kepada Antara, Jakarta, Senin.

Kamaluddin mengatakan pihaknya akan melihat komponen-komponen yang bisa diproduksi dalam negeri nantinya. 

"Harapan ke depan ini bisa semakin meningkatkan porsi Indonesia bisa semakin tinggi dan porsi impor semakin berkurang," tuturnya. 

Pembangunan MRT fase II Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kota masih menunggu keputusan dari Kementerian Sekretariat Negara untuk segera melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan. 

Dengan kereta MRT, perjalanan dari Bundaran Hotel Indonesia (HI)  hingga Lebak Bulus dapat ditempuh dalam lebih cepat dan dengan menggunakan MRT Jakarta hanya 30 menit.

Jarak antara Bundaran HI-Lebak Bulus 16 kilometer sementara dari Bundaran HI ke Dukuh Atas hanya dapat ditempuh dalam waktu 1-2 menit dengan jarak 300 meter.

Hingga 25 Januari 2019, proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Fase I antara Lebak Bulus dan Bundaran Hotel Indonesia sudah mencapai 98,59 persen.

Baca juga: Ini kata pengamat tentang konsep MRT yang benar
Baca juga: Tarif MRT Rp8.500 dinilai masih batas kewajaran

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019