Siak (ANTARA News) - Kabupaten Siak, Provinsi Riau akan menjadi tuan rumah penyelenggara Festival Kabupaten Lestari 2019 pada Oktober 2019 mendatang berdasarkan hasil kesepakatan bersama anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), saat menggelar Rapat Umum Anggota (RUA) di Jakarta.

"Rencana pelaksanaannya kita rangkai dengan senarai kegiatan hari jadi Kabupaten Siak. Mudah-mudahan dapat mewujudkan mimpi besar bersama yaitu kabupaten dengan visi lestari melalui kolaborasi jangka panjang yang konkrit," kata Pelaksana Tugas Bupati Siak, Alfedri yang dihubungi dari Siak, Kamis.

Beberapa program prioritas yang disepakati bersama sebagai Rencana Aksi Lestari adalah Komoditas Berkelanjutan, Reformasi Agraria dan Perhutanan Sosial, Pencegahan Kebakaran Hutan Lahan, Energi Bersih Terbarukan dan, dan Restoran dan Konservasi.

Acara tahunan ini direncanakan melibatkan seluruh daerah anggota LTKL. Di antaranya Kabupaten Musi Banyuasin, Siak, Rokan Hulu, Batanghari, Labuan Batu Utara, Sintang, Sanggau dan Sigi, Aceh Tamiang, Gorontalo, dan Bone Bolango.

Selain itu Festival Kabupaten Lestari mendatang juga dihadiri jejaring mitra LTKL baik pemerintah nasional, swasta dan sejumlah organisasi mitra. Baik itu pembangunan di tingkat lokal, nasional maupun Internasional.

Pada Juli 2017 yang lalu, sejumlah perwakilan delapan kabupaten dari enam provinsi yakni Musi Banyuasin, Rokan Hulu, Siak, Batanghari, Labuan Batu Utara, Sintang, Sanggau dan Sigi, bekerja sama dengan jejaring mitra pembangunan.

Kemudian Asosiasi Pemerintah Kabupaten se-Indonesia (Apkasi) membentuk forum kolaborasi untuk mendorong percepatan implementasi visi kabupaten lestari dengan nama Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).

Alfedri mengatakan saat ini Kabupaten Siak juga telah menyandang predikat Kabupaten Hijau yang sejalan dengan visi LKTL. Itu dengan sasaran utamanya adalah menyelamatkan lingkungan, termasuk kawasan gambut yang tersebar di sembilan kecamatan kabupaten Siak.

"Ada 52 persen kawasan gambut di Kabupaten Siak yang tersebar di sembilan dari empat belas kecamatan yang ada" jelas Alfedri.

Selain menyelamatkan kawasan gambut, Pemkab Siak melalui program kabupaten hijau juga berupaya menyelamatkan aliran Sungai Siak yang menjadi penopang kebutuhan air bagi masyarakat setempat. Dalam rencana kerja program Kabupaten Hijau itu kita juga bicara peningkatan perekonomian yang sejalan dengan prinsip pelestarian dan bekelanjutan," ujarnya.

Baca juga: Indonesia gandeng asing pelatihan sawit lestari
Baca juga: Pemerintah gerakkan pengelolaan hutan lestari demi kurangi emisi

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019