Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp8,9 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp23,17 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan jumlah dana diserap memenuhi target indikatif sebesar Rp8 triliun.

Lelang kali ini hanya menyerap dana dari dua seri yaitu PBS014 sebesar Rp7,8 triliun dan PBS019 sebesar Rp1,1 triliun.

Imbal hasil rata-rata tertimbang untuk seri PBS014 mencapai 6,44156 persen dengan imbal hasil terendah yang masuk 7,31250 persen dan tertinggi 7,71875 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN dengan tingkat imbalan 6,5 persen yang jatuh tempo pada 15 Mei 2021 itu mencapai Rp9,86 triliun.

Imbal hasil rata-rata tertimbang untuk seri PBS019 mencapai 7,55722 persen dengan imbal hasil terendah yang masuk 7,53125 persen dan tertinggi 7,90625 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN dengan tingkat imbalan 8,25 persen yang jatuh tempo pada 15 September 2023 ini sebesar Rp3,11 triliun.

Pemerintah tidak memenangkan lelang untuk seri SPNS06092019, PBS022, dan PBS015 meski penawaran masuk masing-masing mencapai Rp6,86 triliun, Rp1,12 triliun dan Rp2,22 triliun.

Baca juga: Pemerintah jual sukuk negara ritel seri SR-011

Baca juga: Pemerintah hanya serap lelang sukuk Rp8,12 triliun

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019