Gubernur, bupati, walikota dan para wakil itu panutan masyarakat, contoh bagi aparatur birokrasi. Kami terus mendorong agar budaya dan ciri khas Gorontalo ini tetap terjaga, caranya bagaimana? Yaa harus dimulai dari kepala daerah,
Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie mengatakan dirinya tidak segan menegur pejabat atau pegawainya, yang tidak menggunakan "upia karanji" (kopiah keranjang) dalam lingkungan kantor atau saat kegiatan pemerintahan.

Menurutnya kewajiban menggunakan songkok khas Gorontalo itu, adalah upaya melestarikan dan meningkatkan kesejahteraan para pengrajin di daerah itu.

Gubernur bahkan mewajibkan para aparatur pemerintahan, menggunakannya dalam kegiatan di luar daerah sebagai bentuk promosi kerajinan daerah.

"Gubernur, bupati, walikota dan para wakil itu panutan masyarakat, contoh bagi aparatur birokrasi. Kami terus mendorong agar budaya dan ciri khas Gorontalo ini tetap terjaga, caranya bagaimana? Yaa harus dimulai dari kepala daerah," katanya di Gorontalo, Minggu.

Kewajiban penggunaan upia karanji yang terbuat dari mintu di lingkungan pemerintah provinsi sendiri sudah berlangsung Januari 2018.

Saya berterima kasih kepada Pak Syarif Bupati Pohuwato, Pak Indra Bupati Gorontalo Utara dan Pak Marten Walikota Gorontalo yang saya lihat selalu menggunakan upia karanji. Masih ada juga kepala daerah yang malu-malu menggunakannya," sebut Rusli.

Kebijakan penggunaan songkok anyaman itu tidak hanya makin membuatnya populer di tingkat nasional, tapi juga diyakini mampu mendorong tumbuhnya UMKM.

Tahun-tahun sebelumnya, upia karanji hanya dijual dengan harga di bawah Rp50.000.

Pesanan upia karanji yang terus berdatangan membuat harganya meroket.

Satu buah upia karanji dihargai mulai Rp100.000 hingga Rp350.000, tergantung kepadatan anyaman dan motif tulisannya.

Stigma bahwa upia karanji adalah "songkok orang tua" dan hanya digunakan oleh masyarakat kelas bawah pelan-pelan mulai bergeser.

Upia karanji kini menjadi barang wajib bagi Aparatur Sipil Negara di Gorontalo, dan mulai digandrungi anak muda sebagai mode.

Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019