Jakarta (ANTARA) - Penanganan masalah stunting atau kekerdilan pada anak dan pengendalian tembakau diminta jadi perhatian khusus untuk dibahas pada debat ketiga Pemilihan Presiden 2019 yang akan diikuti oleh kandidat calon wakil presiden.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan di Jakarta, Senin (11/3), masalah kekerdilan dan aturan mengenai produk tembakau akan berujung pada kualitas sumber daya manusia dan ekonomi Indonesia.

Dia mengatakan upaya penanganan kekerdilan di Indonesia harus dibuatkan strategi secara khusus dan spesifik. Menurut dia saat ini upaya pemerintah baru sekadar pada masalah perbaikan gizi.

Selain itu pengendalian produk tembakau juga penting dilakukan sebagai salah satu pangkal dari berbagai masalah penyakit tidak menular yang terus meningkat di Indonesia. Masalah tersebut berujung pada pembebanan biaya jaminan sosial kesehatan dan produktivitas sumber daya manusia Indonesia yang berkurang karena berbagai penyakit.

"Persoalan penyakit tidak menular karena tingkat polusi yang sangat tinggi tidak terkontrol itu juga jadi penyebab, kanker meningkat, soal rokok itu juga meningkat, sakit gula meningkat, hemodialisis seminggu dua kali itu kan mahal, itu menghabiskan dana BPJS itu," kata dia.

Sementara terkait rokok, menurut Agus, pendapatan yang didapat dari cukai rokok dengan penanganan korban akibat produk tembakau tersebut masih merugikan.

"Kita tembakau juga import kok gimana strateginya untuk meningkatkan preventif itu dari sektor penggunaan tembakau," kata dia.

Pemilihan Presiden 2019 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019