Surabaya (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meminta generasi Z atau mereka yang lahir setelah 1995 untuk cerdas menggunakan teknologi dan media sosial untuk menghindari efek negatif yang berujung pada perpecahan.

“Generasi Z merupakan generasi yang nantinya Insya Allah akan membawa bangsa ini mempunyai masa depan baik, bagus, atau tidak baik, atau tidak bagus. Kalian inilah yang nantinya akan membawa mau dibawa kemana arah Indonesia ke depan,” kata Puan dalam pidatonya pada peserta Jambore Pandu Sekolah Model 2019 di Surabaya, Rabu (20/3).

Puan merujuk pada hasil survei UIN Jakarta yang menyebutkan sebaran paham intoleran dan radikal didapat dari internet dan media sosial.

“Bahwa banyak sekali sekarang hoaks yang bertebaran atau berita-berita tidak benar yang sekarang ini berseliweran. Karena memang generasinya generasi gadget, artinya pergunakan handphonenya itu dengan sebaik-baiknya,” kata Puan.

Dia menerangkan ancaman paham intoleran dan radikalisme di kalangan generasi muda harus dicegah dan diluruskan kembali kepada Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Menurut dia, perlu upaya bersama dari seluruh kementerian-lembaga terkait untuk menangkal dan meluruskan paham tersebut.

“Kita kembalikan lagi arahnya menjadi yang benar. Jangan sampai kita itu kemudian terpecah-belah, jangan sampai Pancasila itu hanya semata-mata kalimat saja yang kemudian tidak kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” kata dia.

Menko Puan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri pembukaan Jambore Pandu Sekolah Model 2019 di Surabaya.

Acara tersebut dilakukan sebagai penguatan pendidikan karakter guna terciptanya mutu pendidikan yang lebih baik untuk menyongsong generasi Indonesia emas tahun 2045.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019