Kita patut bersyukur karena proposal yang diajukan terpilih sebagai calon peserta platform Indonesiana 2019
Ambon (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengevaluasi perlaksanaan kegiatan Amboina Internasional Bamboo Music Festival tahun 2018 dalam platform Indonesiana.

Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dalam rapat koordinasi bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Ambon Music Office (AMO) dan komunitas musik di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Rabu.

Asisten I Pemkot Ambon Mintje Tupamahu mengatakan, Pemkot Ambon menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud dalam mendukung program Amboina Internasional Bamboo Music Festival (AIBMF) tahun 2018.

"Dukungan ini tidak hanya sampai di tahun 2018, tetapi terus berlanjut demi mewujudkan program besar Ambon menuju kota musik dunia di tahun 2019," katanya.

Ia menjelaskan, Pemkot Ambon telah mengajukan proposal AIBMF dengan tema "Suling Bambu Menjadi Alat Perdamaian" guna memajukan kebudayaan di Provinsi Maluku.

"Kita patut bersyukur karena proposal yang diajukan terpilih sebagai calon peserta platform Indonesiana 2019," ujarnya.

Perwakilan Dirjen kebudayaan akan melakukan pendampingan persiapan AIMBF, serta berkoordinasi untuk penguatan ekosistem kebudayaan, melalui perumusan konsep kegiatan dan anggaran.

"Saya berharap para musisi dapat memberikan masukan ide kreatif agar kegiatan ini mengalami peningaktan dibandingkan tahun lalu," katanya.

Kepala Subdit Program, Evaluasi dan Dokumentasi, Direktur Kesenian Kemendikbud, Kuat Prihatin mengapresiasi kerja Pemerintah Kota Ambon dan Ambon Music Office dalam menggelar kegiatan AIMBF 2018.

Dukungan AMO katanya, menjadi penanda ekosistem kebudayaan di Ambon berjalan dengan baik, dan menjadi modal untuk melaksanakan program Indonesiana.

"Masukan dan dukungan dari komunitas musik dan budaya di Ambon merupakan hal yang penting untuk penyenggaraan kegiatan Indonesiana di tahun ini." katanya.

Indonesiana merupakan platform pendukung kegiatan seni budaya di Indonesia yang bertujuan untuk membantu tata kelola kegiatan seni budaya yang berkelanjutan, berjejaring, dan berkembang.

Selain itu, Indonesiana dikerjakan dengan semangat gotong royong dan dengan melibatkan semua pihak yang memiliki kepedulian dan kepentingan atas pemajuan kebudayaan di Indonesia.

Ia mengatakan dengan disahkannya UU No. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan muncul kebutuhan untuk menangani kegiatan budaya secara lebih sistematis.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Kemendikbud merancang sebuah inisiatif baru, yaitu kegiatan pengembangan platform Indonesiana, sebuah struktur hubungan terpola antarpenyelenggara kegiatan budaya di Indonesia yang dibangun secara gotong-royong. 

Baca juga: Rekomendasi JKK UNESCO syarat Ambon kota Musik Dunia, ujar Direktur AMO

Baca juga: Ambon harus siapkan SDM untuk jadi kota musik

Baca juga: IAIN Ambon akan buka prodi musik Islami

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019