"Saya bangga karena sinergitas antara tni/polri terus terjaga demi kejayaan NKRI," kata Hadi seraya mengatakan mengapresiasi kepada seluruh personil tni/polri yang mengerahkan tenaganya membantu masyarakat yang terkena musibah, walaupun mungkin ada
Jayapura (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahyanto, Sabtu (23/3) menyerahkan penghargaan kepada 60 personel TNI/Polri yang terlibat dalam evakuasi warga sesaat setelah banjir bandang melanda berbagai wilayah di Kabupaten Jayapura, Papua.

Penyerahan yang dipusatkan di lapangan Yonif 751/VJS, salah satunya diterima Kopda Bonafisius L yang bersama dua rekannya yang sempat viral di media sosial saat mencuci uang milik gereja yang ditemukan ketika menyisir kawasan yang tertimpa banjir bandang.

Selain itu penerima pengharaan adalah prajurit yang berjuang menolong dan mengevakuasi bayi yang sempat tertimbun material yang dibawa saat banjir serta warga yang selamat setelah diberi oksigen oleh prajurit tni.

Panglima TNI dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga karena sinergitas antara TNI/Polri dalam membantu masyarakat yang terkena musibah walaupun anggota itu juga mengalaminya.

“Saya bangga karena sinergitas antara TNI/Polri terus terjaga demi kejayaan NKRI,” kata Hadi seraya mengatakan mengapresiasi kepada seluruh personel TNI/Polri yang mengerahkan tenaganya membantu masyarakat yang terkena musibah, walaupun mungkin ada di antara mereka yang juga terkena musibah banjir. Untuk Yonif 751 VJS yang terkena banjir bandang, Panglima TNI memerintahkan segera melakukan inventarisir kerusakan yang terjadi akibat bencana alam sehingga pimpinan dapat mengambil langkah selanjutnya.

“Mudah-mudahan sebelum tanggap darurat berbagai permasalahan dapat diselesaikan termasuk menemukan 94 warga yang dilaporkan hilang,” kata Marsekal TNI Hadi.

Seusai menyerahkan penghargaan, Panglima TNI yang didampingi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian langsung melakukan peninjauan di sekitar Mako Yonif 751 VJS.

Banjir bandang di Kabupaten Jayapura menyebabkan 105 orang meninggal dunia, 94 orang hilang dan 2.000 an rumah warga rusak.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019