Jakarta (ANTARA) -
Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Teguh Prasetyo mengingatkan Indonesia dibentuk atas komitmen politik berlandaskan satu nusa, satu bangsa dan satu tanah air, sehingga seluruh pihak harus terus menjaga komitmen tersebut.

"Bangsa Indonesia terbentuk atas komitmen politik, satu nusa, satu bangsa, satu tanah air Indonesia. Komitmen itu harus dijaga, kalau tidak, bisa bubar seperti Uni Soviet," ujar Teguh dalam diskusi DKPP di Jakarta, Selasa.

Teguh menyampaikan pemilu adalah proses demokrasi memilih kepemimpinan nasional yang damai dan mengedepankan persatuan.

Menurutnya, pemilu merupakan bagian dari upaya segenap komponen bangsa dalam menjaga komitmen terbentuknya Indonesia.

"Bayangkan tanpa pemilu, dengan berbagai budaya, kultur, suku, pasti bisa 'chaos'," ujar Teguh.

Dia menekankan perlunya penyelenggaraan pemilu yang berdasar nilai filsafat. Agar kontestasi pemilu tidak didasari kekuatan-kekuatan politik, uang dan lain sebagainya.

Nilai filsafat yang dimaksud, yakni nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, serta demokrasi.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019