Jumlah kepala keluarga (KK) yang kita berikan cat sebanyak 202 KK, dengan rincian 15 kilogram cat tembok, cat kayu satu paket dengan tiner dan satu kloset.
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyerahkan bantuan ratusan peket cat tembok, cat kayu serta kloset bagi para korban gempa bumi yang sudah selesai membangun rumah tahan gempa dengan dana bantuan dari pemerintah.

Kegiatan penyerahan bantuan berupa cat tembok, cat kayu dan kloset tersebut diserahkan langsung secara simbolis oleh Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh didampingi Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram HM Kemal Islam di Lingkungan Pengempel Indah, Kecamatan Sandubaya, Mataram, Rabu.

Kepala Disperkim Kota Mataram HM Kemal Islam dalam kesempatan itu mengatakan, pemberian cat tembok, cat kayu dan kloset ini sebagai salah satu bentuk dukungan pemerintah kota bagi para korban agar bisa segera menyelesaikan pembangunan hunian tetap.

"Jumlah kepala keluarga (KK) yang kita berikan cat sebanyak 202 KK, dengan rincian 15 kilogram cat tembok, cat kayu satu paket dengan tiner dan satu kloset," katanya.

Pemberian kloset tersebut lanjutnya, bertujuan agar semua KK memiliki jamban keluarga, apalagi tahun ini Disperkim sedang menyelesaikan desain detail bangunan untuk pembangunan instalasi pengelolaan air limbah (Ipal) komunal untuk warga di Kelurahan Bertais dan Selagalas dengan total bantuan Rp5 miliar.

Kemal menambahkan, sebanyak 202 KK yang mendapatkan bantuan cat dan kloset tersebut adalah korban gempa yang rumahnya rusak berat dan tuntas dibangun dengan dana bantuan pemerintah sebesar Rp50 juta.

Dimana berdasarkan SK Wali Kota Mataram terakhir jumlah rumah rusak berat tercatat 2.396 unit, namun setelah divalidasi terdata tinggal 1.584 unit dan berdasarkan data tanggal 15 Maret 2019, dari jumlah itu 600 unit rumah warga sudah terbangun.

"Sebanyak 600 unit rumah tahan gempa dengan konsep rumah instan sederhana sehat (Risha) dan rumah konvensional (Riko), sudah hampir tuntas 100 persen," katanya.

Diharapkan, dengan adanya bantuan cat dan kloset bagi korban gempa yang sudah selesai membangun rumah tahan gempanya, bisa menjadi motivasi warga untuk percepatan penyelesaiannya.

Sementara Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh dalam kesempatan itu mengingatkan, agar penataan lingkungan yang dilakukan oleh Perkim melalui penataan sanitasi terpadu dapat direncanakan dengan baik.

"Anggarannya cukup besar, jadi kami berharap penataan lingkungan bisa lebih rapi," katanya.

Di sisi lain, wali kota mengatakan, pemberian bantuan cat dan kloset ini bagian dari upaya percepatan pembangunan rumah tahan gempa, karena sebelumnya pemerintah kota juga telah memberikan bantuan semen dan pasir bagi pada korban.

Dia mengatakan, akibat gempa bumi bulan Agustus 2018, tercatat sebanyak 13.437 unit rumah yang mengalami rusak, baik rusak berat, sedang maupun ringan.

"Tetapi kita harus bersyukur masyarakat yang terdampak bisa tabah dan sabar serta tetap bersemangat, sehingga pascagempa bumi kondisi di Mataram lebih cepat membaik dibandingkan kabupaten/kota lainnya yang terdampak," katanya.*


Baca juga: Kemenko PMK beberkan kendala penanganan gempa NTB

Baca juga: BPBD NTB rampungkan 8.938 unit rumah tahan gempa


 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019