TOKYO (Antara/BUSINESS WIRE) -- Investasi di bidang lingkungan, sosial, dan pemerintahan (ESG) selama ini kurang dikelola dan dimanfaatkan dengan baik di banyak negara ASEAN, namun sangat potensial, menurut sebuah studi tentang ESG Investment di kawasan ASEAN yang dipublikasikan oleh ASEAN-Japan Centre (AJC).

Untuk melihat siaran pers multimedia, silakan klik: https://www.businesswire.com/news/home/20190327005869/en/

Pertumbuhan investasi ESG, akhir-akhir ini, berkembang cukup pesat di seluruh dunia dan saat ini, tren tersebut tengah bergerak ke Asia, khususnya pada negara-negara anggota ASEAN. Dilatarbelakangi hal tersebut, AJC, organisasi antarpemerintah ASEAN dan Jepang yang berpusat di Tokyo, merilis hasil studi bertajuk 'ESG Investment: Towards Sustainable Development in ASEAN and Japan' (https://www.asean.or.jp/en/wp-content/uploads/sites/3/ESG_web.pdf) untuk mendorong investasi yang bertanggungjawab dengan memahami investasi ESG dan berkontribusi untuk meningkatkan iklim investasi di Jepang dan negara-negara anggota ASEAN.

Berikut adalah poin-poin kunci dari studi tersebut:

Investasi ESG cocok untuk segala investor
Mengingat investasi ESG awalnya berasal dari pasar keuangan, hal ini umumnya dianggap investasi ESG hanya untuk investor keuangan. Meskipun demikian, faktor-faktor ESG harus menjadi prioritas bagi banyak investor, termasuk investor di sektor riil atau wirausahawan. ESG tak hanya penting untuk mengundang investor, tapi juga penting untuk memaksimalkan keuntungan bagi seluruh perusahaan. ESG bahkan dapat membantu perusahaan-perusahaan baru dan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka. Meskipun demikian, semua perusahaan, terlepas dari ukuran atau apakah mereka telah terdaftar di bursa efek atau tidak, harus mengintegrasikan investasi ESG ke dalam strategi bisnis inti mereka dan mempertimbangkan investasi ESG sebagai bagian penting untuk wujudkan strategi pertumbuhan.

Investasi ESG beralih dari sebelumnya bersifat ceruk pasar menjadi umum
Permintaan akan investasi ESG kian meningkat di seluruh dunia, termasuk Asia, khususnya pasar ASEAN. Secara khusus, ASEAN 5 mulai menunjukkan tren menjanjikan pada investasi ESG, sedangkan negara-negara anggota lainnya belum menunjukkan tren serupa.

Investasi ESG terkait dengan keuntungan yang lebih tinggi
Investasi ESG membantu korporasi memangkas biaya dan meningkatkan pendapatan dan laba. Temuan kunci kami menunjukan bahwa profitablitas korporasi-korporasi ESG rata-rata lebih tinggi dibandingkan yang non ESG. Rasio laba bersih dari pendapatan mencapai 11,4 persen untuk perusahaan ESG dibandingkan 9,6 persen untuk yang non ESG.

Investasi ESG diimplementasikan secara inovatif dan kreatif
AJC mendapati bahwa perusahaan-perusahaan ESG di ASEAN mengintegrasikan investasi ESG ke dalam strategi bisnis mereka secara inovatif dan kreatif. Dengan mempertimbangkan faktor ESG, mereka menawarkan solusi bisnis dan produk baru sekaligus memanfaatkan teknologi dan inovasi baru di dalam produksi mereka.

Investasi ESG di ASEAN prospektif namun menantang
Saat ini, perusahaan-perusahaan di ASEAN belum sepenuhnya mengintegrasikan investasi ESG di dalam strategi bisnis inti mereka. Hal ini diakibatkan sejumlah faktor: persepsi keliru seputar investasi ESG; keterbatasan kemampuan untuk sepenuhnya mengintegrasi investasi ESG; serta panduan dan dukungan yang kurang memadai dari pemerintah dan industri. Selain itu, masih ada kesenjangan antara investasi ESG dan keberhasilan SDGs. Mengacu pada hambatan ini, progres yang tercipta sangatlah penting. Tantangan-tantangan ini harus segera diatasi untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan investasi ESG.

Investasi ESG bisa diintegrasikan sepenuhnya ke dalam strategi bisnis inti melalui langkah-langkah praktis berikut ini: a) mengubah persepsi terhadap investasi ESG guna mengakui kian pentingnya dan permintaan akan ESG; b) merencanakan strategi ESG yang efektif dengan mengejar target yang bisa diukur dan memahami masalah keberlanjutan yang dihadapi oleh bisnis dan industri tertentu; c) mengambil tindakan dengan kreativitas, fleksibilitas, dan inovasi untuk mengubah tantangan menjadi peluang; dan d) menggandeng perusahaan lain dan melibatkan semua pemangku kepentingan untuk memanfaatkan sepenuhnya pengetahuan gabungan dan skala ekonomi.

Investasi ESG harus lebih dipromosikan serta didukung oleh bursa dan pemerintah: Regulator dan pembuat kebijakan bisa ikut memajukan investasi ESG dengan a) mengkomunikasikan manfaat investasi ESG karena mispersepsi perusahaan terhadap investasi ESG merupakan salah satu agenda utama; b) menerapkan peraturan pengungkapan keberlanjutan yang wajib bagi entitas yang terdaftar maupun yang tak terdaftar; c) memberikan pedoman dan dukungan spesifik, mis. sesi konsultasi individu, dialog yang melibatkan semua pemangku kepentingan; d) mengevaluasi kinerja ESG perusahaan secara berkala guna mempromosikan lingkungan yang kompetitif di antara perusahaan dan melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses pemantauan; e) memanfaatkan era digital; dan f) menekankan keterkaitan antara investasi ESG dan SDGs untuk menciptakan lingkungan dan masyarakat investasi yang lebih baik dan berkelanjutan.

Untuk mengunduh laporan tersebut, silakan kunjungi website AJC di
https://www.asean.or.jp/en/wp-content/uploads/sites/3/ESG_web.pdf

ASEAN-Japan Centre

ASEAN-Japan Centre adalah organisasi antar pemerintah yang didirikan oleh negara-negara anggota ASEAN dan Jepang pada 1981. Organisasi ini telah berkontribusi dalam meningkatkan volume ekspor dari ASEAN ke Jepang sekaligus mengembangkan investasi, pariwisata serta pertukaran orang antar negara anggota ASEAN dan Jepang.
URL: https://www.asean.or.jp/en/

Lihat versi aslinya di businesswire.com: https://www.businesswire.com/news/home/20190327005869/en/

Kontak

ASEAN-Japan Centre
Junko Nukiyama
TEL +81-3-5402-8118
FAX +81-3-5402-8003
E-mail: toiawase_ga@asean.or.jp
1F, Shin Onarimon Bldg., 6-17-19 Shimbashi,
Minato-ku, Tokyo 105-0004 Jepang

Sumber: ASEAN-Japan Centre

Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019