Jakarta (ANTARA) - Banjir merendam sebagian Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, akibat luapan Sungai Ciliwung pada Jumat pagi.

Menurut pengakuan warga, air mulai naik sekitar pukul 04.00 dini hari dan pada beberapa rumah sempat naik sampai ketinggian 100 sentimeter (cm).

"Sekarang sih sudah surut, tapi semalam sempat naik sampai ke situ," kata warga RT04/RW03, Mansur, sambil menunjuk bagian rumahnya yang memiliki tinggi sekitar 80 cm.

Ketua RT 04, Mustahid mengatakan bahwa ia dan warga telah mendapat informasi bahwa permukaan air di Bendung Katulampa telah mencapai status siaga I sejak semalam sehingga  mereka dapat mengantisipasinya dengan memindahkan barang-barang.

Dalam catatan Mustahid, terdapat empat RT yang terkena dampak banjir di Pejaten Timur, yakni RT04, RT06, RT09 dan RT10.

Saat ini warga RT04, Pejaten Timur, sedang bekerja sama membersihkan sisa lumpur dan air yang ada di dalam rumah mereka.

Mustahid menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas kesehatan terkait untuk mengatur alokasi bantuan bagi warga. Meski demikian, warga yang tidak terkena banjir telah mengambil inisiatif untuk mengumpulkan makanan siap makan dan air mineral untuk membantu para korban. Data Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta pada Jumat (26/4) pukul 09.20 WIB memperlihatkan tinggi permukaan air di Bendung Depok dan Katulampa dalam kondisi aman.

Baca juga: BPBD DKI: 17 titik banjir di Jakarta Selatan dan Timur
Baca juga: Sebagian warga Cililitan mengungsi di jalan akibat banjir


Pewarta: Sri Muryono dan A Rauf Andar Adipati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019