Ada berbagai macam cara Tuhan untuk menaikkan derajat hambanya. Bencana banjir bandang bisa jadi, menjadi salah satu cara Tuhan untuk mengangkat derajat masyarakat Sigi, khususnya di Dolo Selatan dan Kecamatan Gumbasa
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, Prof Dr H Sagaf S Pettalongi, MPd menilai bencana banjir bandang yang menimpa beberapa desa di Kabupaten Sigi, merupakan proses, ujian dari Tuhan Yang Maha Esa untuk hambaNya yang ingin naik derajat.

"Ada berbagai macam cara Tuhan untuk menaikkan derajat hambanya. Bencana banjir bandang bisa jadi, menjadi salah satu cara Tuhan untuk mengangkat derajat masyarakat Sigi, khususnya di Dolo Selatan dan Kecamatan Gumbasa," katanya di Sigi, Rabu.

Ia mengemukakan tidak semua hamba atau manusia bisa naik derajat, melainkan hanya orang-orang tertentu yang bisa naik derajat. Orang-orang tersebut, hanya Tuhan yang lebih mengetahui.

Sagaf Pettalongi mengutip Al Quran ayat 186 Surah Al-Imran yang berbunyi "Kamu benar-benar akan diuji pada hartamu dan dirimu". Juga mengutip ayat yang berbunyi, "Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan,(QS. Al-Anbiya: 35).

"Karena itu, apa yang sedang dihadapi oleh sebagian masyarakat di Kecamatan Dolo Selatan dan Gumbasa merupakan ujian, cobaan. Tuhan sayang masyarakat di wilayah tersebut," ujar dia.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah itu, juga mengingatkan kepada korban bencana banjir bahwa, tidak boleh rapuh, pasrah. Sebab, di balik kesulitan dan kesusahan, ada kemudahan.

Pernyataan ini sejalan dengan ayat yang berbunyi “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,(QS. Alam Nasyroh ayat 5). Ayat ini, sebut Sagaf Pettalongi, diulangi pada ayat 6 surah tersebut yang berbunyi "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.

Olehnya, kata dia, tidak boleh berlama-lama larut dalam kesedihan, dan bagi masyarakat yang terdampak, harus yakin bahwa di balik kesulitan itu akan ada balasan untuk menaikkan derajat.

"Segala sesuatu adalah milik Tuhan, maka bagi Tuhan mudah untuk Dia ambil dan mudah untuk Dia gantikan. Karena itu, bersabarlah, terima dengan ikhlas apa yang terjadi. Ingat bahwa ada kemudahan di balik kesulitan," katanya.

Ia mengajak korban bencana untuk bangkit, kuat, dan tidak boleh berlama-lama larut dalam kesedihan. Korban harus bangkit dan semangat menjalani kehidupan ini.

Rektor IAIN Palu  Sagaf S Pettalongi bersama Dharma Wanita IAIN Palu memimpin rombongan civitas akademik untuk meninjau dan memberikan bantuan stimulan kepada masyarakat korban terdampak bencana banjir bandang di Dolo Selatan.


Baca juga: TNI dan warga buat jalur alternatif jalan menuju Kulawi-Sigi

Baca juga: Tim SAR masih disiagakan pascabanjir bandang di Sigi


 
Ketua Dharma Wanita IAIN Palu Dra Hj Andi Dara Dewi MPd didampingi Rektor IAIN Palu Prof Dr H Sagaf Pettalongi menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga korban bencana banjir Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Rabu 1/5 (Antaranews/Muhammad Hajiji)
 
Rektor IAIN Palu Prof Dr H Sagaf Pettalongi, Ketua Dharma Wanita IAIN Palu Dra Hj Andi Dara Dewi MPd dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Drs Iskandar foto bersama dengan mahasiswa/pengurus UKM Mapala Muhibbul Bi'ah di posko peduli bencana sigi di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Rabu 1/5 (Antaranews/Muhammad Hajiji)
 
Wakil Rektor Bidang Akademik IAIN Palu Dr Abidin Djafar membagikan makanan siap saji kepada korban bencana sigi di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Rabu 1/5 (Antaranews/Muhammad Hajiji)

 

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019