Banda Aceh (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh menyatakan, sebanyak dua orang syekh (ustaz) Palestina menggalang bantuan dana kemanusiaan dari masjid ke masjid, dan perkumpulan komunitas di provinsi paling barat Indonesia ini selama bulan suci Ramadhan.

"Kalau yang ACT bawa ke Aceh, cuma dua orang dari total 25 syekh Palestina ke Indonesia selama Ramadhan tahun ini," terang Kepala ACT Cabang Aceh, Husaini Ismail di Banda Aceh, Kamis.

Menurutnya, kedua syekh ini akan ditemani tim ACT Aceh yang bakal mengumpulkan dana usai solat berjamaah di masjid atau perkumpulan komunitas, seperti kajian atau pengajian hingga tanggal 25 Ramadhan atau pada 30 Mei 2019.

Pihaknya telah membagi provinsi ini menjadi tiga wilayah termasuk salah satu di antaranya Banda Aceh menjadi satu wilayah, lalu wilayah Utara dan Tengah Aceh, terakhir Barat dan Selatan Aceh.

"Jadi di pekan pertama puasa Ramadhan ini, mereka (syekh) masih berada di Banda Aceh yang meliputi Aceh Besar. Dan ada seorang penerjemah dari kita mendampingi mereka ini," katanya.

Di samping itu, lanjutnya, bagi masyarakat yang ingin berdonasi untuk Palestina dapat melalui rekening BNI Syariah 66 00011 008, Bank Syariah Mandiri 7089 7860 23, dan Bank Aceh Syariah 010 0193 000 9205 atas nama Aksi Cepat Tanggap.

"Kehadiran kedua syekh ini, sebenarnya kita ingin memberikan informasi kepada masyarakat kita di Aceh terkait kondisi terkini di Palestina itu seperti apa," tutur dia.

"Ini juga merupakan wujud dari transparan lembaga kita. Misalnya infak dan sedekah, apakah sampai ke Palestina?. Ini ada saksi secara langsung. Tapi tujuan utama adalah menyampaikan, dan edukasi masyarakat. Syekh-syekh ini mayoritas tinggal di Gaza dan tepi barat Palestina," ungkap Husaini.

Sebelumnya pekan ini, kedua orang syekh Palestina tersebut hadir di acara konferensi pers, dan buka puasa bersama yang mengambil tempat di Bin Hamid Caf & Bistro, Lampineung, Banda Aceh (7/5).

Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Farid Wajdi ketika itu mengatakan, ada tiga yang perlu dilakukan demi meringankan penderitaan rakyat Palestina akibat dibombardir Zionis Israel.

"Pertama, mendukung Palestina melalui media sosial dengan mengajak masyarakat mengutuk Israel karena dasar agama atau dari sisi kemanusiaan. Rakyat Palestina pemilik sah Palestina, tetapi sekarang mereka dirampok dengan sadis," katanya.

Lalu kedua, lanjutnya, perlu adanya dorongan kepada lembaga internasional, seperti Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk menekan Israel yang seyogianya Negara-negara Islam berpartisipasi mendukung tindakan itu.

"Terakhir memberikan bantuan sosial tanpa terputus. Bantuan itu, dapat dikumpulkan melalui penggalangan donasi di tempat keramaian," tutur Farid.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019