Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, memperketat pengawasan hingga pelosok daerah guna mengantisipasi masuknya dua buron terduga teroris yang berhasil kabur dari penyergapan di wilayah Madiun dan Nganjuk.

"Kami instruksikan seluruh anggota untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar dikonfirmasi di sela sidak pengamanan logistik pemilu di Tulungagung, Rabu.

Saat ini,  unit intelijen dikerahkan. Mereka disebar dan saling terkoordinasi untuk memantau jalur-jalur yang mungkin menjadi rute pelarian dua buron terduga teroris dari wilayah Nganjuk dan Madiun.

"Beberapa titik yang kita inventarisasi menjadi potensi kerawanan (terorisme), sampai saat ini masih kita lakukan pemantauan," katanya.

Untuk mengantisipasi dan mencegah gangguan kamtibmas, jajaran Polres Tulungagung terus melakukan pemeriksaan di perbatasan dan operasi cipta kondisi.

"Kalau sel tidur, bisa saya tegaskan di Tulungagung sudah tidak ada lagi seiring habisnya napi terorisme (napiter) di LP Tulungagung," katanya.

Sehari sebelumnya (Selasa, 14/5), pihak detasemen khusus (Densus) 88 Antiteror mengamankan dua terduga teroris di Madiun dan Nganjuk.

Salah seorang pelaku terduga teroris di Madiun diidentifikasi berinisial JP. Dia diamankan saat menjaga kios kacamata di Pasar Sayur Caruban.

Selang sehari, Rabu (16/5), Densus 88 kembali menangkap pria terduga teroris lain berinisial DY.

Ia tinggal di Jalan Masjid Al Ikhlas RT 08 RW 10 Kelurahan Kranji Kecamatan/Kabupaten Bekasi Barat.

Sedangkan alamat domisili terakhir di Dusun Tunggulrejo, RT 07RW 03, Desa Baleturi, Kecamatan Prambon, Nganjuk. DY diamankan saat membeli pulsa.

Selain JP dan DY, polisi mengidentifikasi masih ada dua pelaku jaringan JP dan DY yang berhasil kabur saat operasi penggerebekan.

Keduanya masih muda dan disebut-sebut membawa tas dan ransel berisi material bom yang siap diledakkan
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019