Purwokerto (ANTARA) - Seluruh personel Kepolisian Resor Banyumas, Jawa Tengah, yang berjumlah sekitar 1.000 orang disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan di wilayah itu, kata Kepala Polres Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Bambang Yudhantara Salamun.

"Hari ini kami menggelar apel untuk memberikan arahan terkait dengan langkah-langkah yang harus dilakukan pascakejadian di Jakarta pada tanggal 21-22 Mei agar tidak terjadi hal serupa di wilayah Banyumas," katanya memimpin apel Kesiapan Sarana dan Prasarana Operasi Ketupat Candi di Lapangan Mako Brimob Kompi 3 Batalyon B Pelopor Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Dalam hal ini, kata dia, pihaknya memberikan instruksi atau perintah terkait dengan apa saja yang harus dilakukan sehingga dalam pelaksanaannya tidak menganggap remeh bahwa kericuhan itu hanya terjadi di Jakarta.

Padahal, lanjut dia, kejadian di Jakarta dapat berimbas ke wilayah-wilayah lainnya sehingga pihaknya melakukan langkah-langkah antisipasi atau pencegahan.

Saat ditanya apakah hal itu menunjukkan bahwa Banyumas berstatus siaga satu, Kapolres mengatakan jika status tersebut sebenarnya sudah diberlakukan sejak tanggal 19 Mei hingga 25 Mei 2019.

"Apa pun ceritanya, kita harus antisipasi. Yang jelas, kita lakukan langkah-langkah antisipasi seperti fungsi intelijen Bhabinkamtibmas melakukan deteksi dini, kemudian penjagaan di mako-mako, meningkatkan 'buddy system' dalam pelaksanaan tugas," katanya.

Ia mengatakan pihaknya juga berupaya mencegah terjadinya mobilisasi massa karena rawan dimanfaatkan oleh pihak ketiga.

Selain itu, dia mengajak para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusifitas serta keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Saat memberi amanat saat apel, Kapolres meminta seluruh personel Polres Banyumas untuk bisa meredam potensi terjadinya aksi demontrasi seperti kasus penolakan yang dilakukan warga Desa Windunegara, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, karena keberatan terhadap keberadaan tempat pembuangan akhir (TPA).

"Seperti kemarin yang terjadi di Windunegara, ada rencana aksi yang akan dilakukan oleh masyarakat yang keberatan dengan adanya TPA. Sesaat setelah dilaporkan oleh Kapolsek dan Kasatintel, saya mengambil langkah supaya pemda segera menindaklanjuti, agar massa tidak perlu turun karena kita antisipasi, jangan sampai mereka dimanfaatkan oleh pihak-pihak ketiga untuk membakar semangat massa melakukan tindakan-tindakan lainnya," katanya.

Usai apel, Kapolres mengecek persenjataan, berbagai peralatan, dan kendaraan operasional Polres Banyumas.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019