Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memaparkan konsep Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda di acara "Standing Comitte Meeting di ASEAN Mayor Forum" (AMF) yang digelar United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasific (ASPAC) di Kota Yiwu, Tiongkok pada 21-26 Mei 2019.

"Di Kota Surabaya saya berusaha meningkatkan perekonomian kota melalui beberapa hal, salah satunya adalah Pahlawan Ekonomi," kata Risma yang sekaligus menjabat Presiden UCLG ASPAC melalui siara pers yang disampaikan Humas Pemkot Surabaya, Jumat.

Forum pertemuan para wali kota se-ASEAN ini di hadiri para anggota UCLG ASPAC, para ahli serta perwakilan berbagai institusi. Tujuan kegiatan tersebut adalah mendiskusikan kerja sama, tukar pengalaman terkait keberhasilan dalam pembangunan, dan membahas peluang peningkatan kerja sama.

Menurut Ridma, warga yang tergabung dalam Pahlawan Ekonomi diberi pelatihan untuk berkarya dan mengembangkan apa yang mereka bisa ciptakan. Mayoritas dari mereka adalah para istri yang terhimpit finansial.

"Saat itu, saya berpikir bagaimana ekonomi di Surabaya dapat bergerak. Sekarang 30 persen dari mereka penghasilannya lebih dari Rp1 miliar. Seperti Diah Cookies omsetnya tidak main-main, satu kampung jadi pegawainya bikin cookies semua," katanya.

Tidak hanya program Pahlawan Ekonomi, Risma juga memaparkan Program Pejuang Muda dan Startup Koridor Surabaya juga menjadi topik hangat yang disampaikan.

"Era saat ini adalah eranya kolaborasi, anak-anak muda harus berjuang dan melakukan hal-hal baru untuk menciptakan peluang bersama," katanya.

Risma juga menyampaikan pada saat menghadiri konferensi di Inggris, banyak pakar yang menyampaikan bahwa pada 2040, pemerintah daerah (pemda) atau pemerintah kota (pemkot) akan lebih penting dalam meningkatkan kesuksesan sebuah negara.

"Ini dikarenakan nantinya peranan masyarakat sangat dibutuhkan dan teredukasi dengan baik. Terlebih pemerintah kota lebih dekat dengan warganya," ujarnya.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu meminta agar semua wali kota harus bersedia belajar dengan wali kota lainnya. Menjalin pertemanan agar tercipta suasana saling mendukung dan membantu mengatasi permasalahan daerahnya.

"Makanya, wali kota harus mau belajar satu sama lain. Para wali kota harus mau berteman dan bekerjasama dalam mengatasi berbagai masalah di wilayahnya masing-masing," katanya.

Selain itu, Wai Kota Surabaya mengajak para anggotanya untuk saling menguatkan satu sama lain, terutama dalam mempersiapkan masa depan kota menjadi kota yang berkelanjutan. Ia juga mengajak para pemimpin daerah se-Asia Pacific untuk meningkatkan ekonomi di daerahnya dan ikut berkontribusi dalam ekonomi global.

Selain memimpin persidangan dan menjadi narasumber,  Risma juga menyempatkan berkeliling untuk menyaksikan pameran produk-produk unggulan komoditas impor Tiongkok.

Wali kota dua periode ini berharap, dari pertemuan yang berlangsung beberapa hari itu dapat saling menguatkan satu sama lain, untuk menuju kota yang berkelanjutan.

"Saya berharap nantinya tidak ada kota yang tertinggal, dengan saling tukar pengalaman dan permasalahan bersama ini. Saya berharap ini mampu mengatasi berbagai permasalahan," katanya.

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019