"Bagaimana pun mereka sama seperti kita, memiliki keluarga yang sedang menunggu kedatangannya di rumah masing-masing," kata Lia (33), salah seorang warga setempat, di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu, Jumat.
Menurut dia, aparat keamanan yang sedang bertugas juga memiliki risiko besar terutama menyangkut keselamatan nyawa demi menjalankan tugas negara.
Mereka, para aparat keamanan ujar dia, menjalankan tugas negara dari pagi hingga malam hari dan harus selalu diberi semangat semua pihak agar bisa menjaga dan menjamin rasa keamanan masyarakat.
"Potensi bahaya tidak hanya pada pengunjuk rasa, tapi di pihak aparat keamanan juga besar," katanya.
Sejak terjadi kericuhan Selasa (21/5), ia mengaku beberapa kali mendatangi aparat keamanan yang sedang bertugas di Jalan M.H Thamrin saat suasana mulai kondusif untuk memberikan dorongan semangat bersama rekan-rekannya.
Oleh karena itu, ia berharap ke depan tidak ada lagi kericuhan apalagi menimbulkan korban jiwa baik di pihak pendemo maupun aparat keamanan.
Hal yang sama juga disampaikan Heri, warga asal Sumatera Barat, terkait keselamatan para aparat keamanan dalam menjalankan tugas.
Ia berharap dengan mulai kondusifnya situasi ibu kota dapat terus berlanjut sehingga tidak ada lagi kericuhan yang bisa menimbulkan korban jiwa.
Salah seorang anggota Brimob yang sedang bertugas, AKP Nanang Sumarsidi, terharu dengan doa dari masyarakat itu. "Kami merasa terharu, dan tentunya merasa lebih semangat dalam menjalankan tugas ini," ujar dia.
Ia juga berpesan agar masyarakat Indonesia khususnya di Jakarta tidak mudah terprovokasi sehingga bisa memicu kericuhan.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
